Ramai Stiker Hingga Skincare Disebut Dilarang BPOM, Gimana Sih Aturannya?

Jakarta –

Tidak sedikit yang belum memahami penggunaan stiker Di skincare atau Peralatan Kecantikan. Secarw regulasi, hal ini jelas diatur Untuk Peraturan Badan Pengawas Terapi dan Konsumsi (PerBPOM) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Peralatan Kecantikan wajib Memperoleh penandaan yang jelas dan informatif.

Pasalnya, banyak Komunitas yang masih termakan iklan overclaim imbas penambahan stiker. Mengingat, sulit Sebagai bisa membedakan mana produk Bersama stiker yang benar berizin BPOM RI.

Modus Terbaru produsen yang ditemukan BPOM belakangan juga Menginformasikan salah satu owner skincare sengaja mendaftarkan produknya Untuk Kepuasan kemasan tanpa stiker.

Pasca berizin BPOM, stiker Setelahnya Itu Terbaru ditambahkan tanpa berkoordinasi Lebih Jelas Bersama otoritas berwenang.

BPOM RI menekankan stiker Di skincare atau Peralatan Kecantikan sebenarnya tidak dilarang, Di nihil perubahan informasi Untuk kandungan produk. Bila terdapat perbaikan atau penambahan informasi, wajib disertai Bersama data dukung yakni dokumen informasi produk (DIP) yang lebih dulu diserahkan Hingga BPOM RI.

“Penandaan yang ditempelkan Di produk Peralatan Kecantikan dapat berupa stiker yang berisi informasi yang wajib dicantumkan sesuai peraturan penandaan,” beber BPOM Untuk keterangan tesminya Hingga Instagram @BPOM_RI, dikutip Selasa (25/2/2025).

“Stiker juga bisa digunakan sebagai perbaikan atau tambahan informasi yang tercetak Di kemasan,” lanjut BPOM.

Syarat Stiker Di Skincare

Penambahan stiker wajib disertai DIP yang berisi Perlindungan, kemanfaatan, mutu produk, yang menjadi satu kesatuan Bersama kemasan primer dan atau sekunder Bersama Peralatan Kecantikan yang diedarkan.

Empat Skor yang sedikitnya perlu diperhatikan adalah:

• Jelas dan mudah dibaca
• Tidak mudah luntur dan rusak
• Tidak mudah lepas atau terpisah Bersama kemasan
• Stiker yang ditambahkan tidak menutupi informasi yang wajib dicantumkan Di penandaan.

(naf/naf)