Jakarta –
Beroperasi Dari puluhan tahun silam, ada restoran yang mampu membuktikan Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa Di menunya. Berupa Fluktuasi Harga makanannya Setelahnya beroperasi 40 tahun!
Kehadiran restoran legendaris bukan hanya sebagai bukti kelezatan makanannya. Tetapi secara tak langsung restoran-restoran tersebut dapat menjadi saksi bisu perkembangan zaman.
Mulai Di menjadi saksi perubahan Di lingkungan sekitarnya hingga bertumbuh bersama Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa yang terus Meresahkan Di tahun Hingga tahun. Sebuah restoran Chinese legendaris ini tak malu menyebutkan Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa yang terjadi Di restoran.
Sudah buka hampir setengah abad, mereka masih menyimpan catatan harga Konsumsi pertama Pada mulai berjualan. Menunya awalnya dibanderol murah hingga kini sudah Meningkatkan hingga beberapa kali lipat.
Pemilik restoran legendaris ini menutup bisnisnya akibat tak dapat menanggung Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa. Foto: Mirror UK
|
Melansir Mirror (9/6) sebuah restoran Chinese Food bernama Sun Rise menjadi salah satu saksi bisu perkembangan Di New Ash Green, Kent, Inggris. Restoran ini pertama kali buka Di 1986 Di menyajikan menu-menu masakan rumahan ala Chinese food yang nikmat.
Di Senin pekan lalu (3/6) restoran tersebut resmi menutup pintunya dan tidak lagi melayani para pelanggan setia. Alasannya Lantaran kenaikan bahan Ketahanan Pangan yang setiap hari dirasa Lebih mencekik Bagi disesuaikan kepada pelanggan.
Pemilik Sun Rise yang telah dikelola Di dua generasi ini masih menyimpan catatan Fluktuasi Harga Di periode Hingga periode. Di 38 tahun yang lalu mereka hanya menjual nasi Di saus asam manis seharga Rp 30.000an per porsi.
Harga tersebut tentu termasuk Konsumsi yang sangat murah Bagi kawasan Kent dan sekitarnya. Tetapi lambat laun Sun Rise ikut menaikkan harga makanannya seiring mahalnya harga bahan Ketahanan Pangan.
“Kami telah memutuskan ini waktunya Bagi berhenti mengelola restoran. Kami telah berada Di sini Bagi waktu yang sangat lama dan sudah saatnya berhenti. Dari Covid, semua harga Meresahkan drastis. Kami Meningkatkan harga kami tetapi biaya Iuran Wajib juga Lebih mahal Bagi pelanggan,” ujar Shun Man Lee selaku pemiliknya.
Menu Konsumsi Di tahun 1980annya masih terpajang Di restoran. Foto: Mirror UK
|
Lee Lebih Jelas juga menjelaskan bahwa beban operasional juga Lebih sulit diatasi. Biaya gas, listrik, air, hingga bahan mentah naik hingga 30% yang membuat mereka Justru harus Meningkatkan harga Konsumsi lebih Di 3 kali lipat.
Mereka masih menyimpan catatan menu yang dicetak Di 1980an tersebut. Tampak harganya berbeda jauh Di menu terakhir yang diberlakukan Di restoran ini Sebelumnya tutup.
“Kami telah mencoba berbagai cara salah satunya Bagi tutup lebih awal tetapi kami tidak memikirkannya jangka panjang. Ini adalah Usaha yang dilakukan Di keluarga, kami semua bekerja Di sini. Tetapi sudah saatnya keluarga kami bergerak lebih maju,” lanjut Lee.
Banyak pelanggannya yang menyayangkan atas penutupan Sun Rise, terutama Bagi para pendatang yang rindu Akansegera Konsumsi Asia. Tetapi Lee tetap Di keputusan, ia merasa sudah waktunya berhenti menjadi seorang koki restoran keluarga yang telah dilakoni Dari dirinya berusia 17 tahun.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Restoran Legendaris Ini Pajang Daftar Harga Menu Sebagai Bukti Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa