Ribuan buruh Akansegera Unjuk Rasa Hingga Istana Bangsa menolak pungutan Tapera, UKT mahal hingga Aturantertulis Cipta Kerja. FOTO/dok.SINDOnews
“Kalau Unjuk Rasa, kan Hingga mana-mana Unjuk Rasa, ya. Saya kira saya nggak bisa jawab,” ujar Basuki Pada ditemui awak media Hingga lingkungan Istana Bangsa.
Basuki yang Akansegera melakukan Diskusi Dengar Pendapat (RDP) Didalam anggota Lembaga Legis Latif RI itu pun mengatakan dirinya Akansegera ditanya mengenai Tapera Hingga Senayan. “Saya mau (Diskusi) Didalam Lembaga Legis Latif ini. Paling nanti juga ditanya,” jelasnya.
Pemimpin Negara Partai Buruh sekaligus Pemimpin Negara Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menilai bahwa Keputusan Tapera memberatkan pekerja Didalam iuran yang tidak menjamin kepemilikan Tempattinggal, Kendati telah membayar Pada 10 hingga 20 tahun. “Pemerintah hanya berperan sebagai pengumpul iuran tanpa alokasi dana Didalam APBN maupun APBD,” kata Said.
Said Iqbal mengungkapkan, Unjuk Rasa inu Akansegera diikuti Dari gabungan serikat buruh lainnya seperti KSPI, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Serikat Petani Indonesia (SPI), dan organisasi perempuan PERCAYA. “Para buruh Akansegera berkumpul Hingga Didepan Balaikota Di pukul 10.00 dan bergerak Ke Istana Melewati Patung Kuda,” ujar Said.
Untuk Unjuk Rasa tersebut, menurut Said Akansegera mengkritik potensi Penyuapan Untuk pengelolaan dana Tapera dan prosedur pencairan dana yang rumit. Hingga sisi lain, tidak hanya penolakan Di PP Tapera, para buruh juga Akansegera mengangkat berbagai Topik lainnya.
Mereka menolak biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mahal, Keputusan Kamar Rawat Inap Standar (KRIS) BPJS Keadaan, Omnibus Law Aturantertulis Cipta Kerja, serta sistem outsourcing dan upah murah (HOSTUM).
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ribuan Buruh Unjuk Rasa Tolak Tapera Hingga Istana, Federasi BP Tapera Hingga Lembaga Legis Latif