loading…
Sebuah serangan siber yang melumpuhkan Jaguar Land Rover Di lima pekan tak hanya menelan biaya instan Rp3,9 triliun, tetapi juga memorak-porandakan proyeksi arus kas perusahaan hingga minus Rp 50 triliun. Foto: ist
Induk perusahaan, Tata Motors Passenger Vehicles, Ke hari Jumat (14/11/2025), terpaksa memangkas tajam proyeksi keuntungannya Sebagai tahun fiskal 2026.
Ini adalah buntut Di serangan siber besar-besaran yang terjadi Ke awal September 2025.
Serangan yang diklaim Dari kelompok cybercrime Scattered Lapsus$ Hunters itu, seketika menghentikan denyut produksi Hingga tiga pabrik JLR Hingga Inggris—yang Di Situasi normal mampu menghasilkan Disekitar 1.000 Kendaraan Pribadi per hari.
Di lima minggu penuh, Di 2 September hingga 8 Oktober 2025, pabrik-pabrik itu lumpuh. Karyawan terpaksa dirumahkan, dan rantai pasok membeku.
Kerugian Berlapis Puluhan Triliun
Dampak serangan ini tercermin jelas Di angka. Serangan ini bukan sekadar kerugian Hingga atas Kertas; tapi merupakan pendarahan uang tunai yang nyata.
Biaya Instan: Laporan keuangan JLR yang dirilis Ke 15 November 2025 Membeberkan biaya satu kali (one-time charge) akibat serangan siber ini mencapai £196 juta (Rp3,92 triliun) atau USD228,5 juta (Rp3,65 triliun) hanya Ke kuartal kedua.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Serangan Siber Bikin Jaguar Lumpuh 5 Minggu! Rugi Rp3,9 Triliun, Proyeksi Masa Didepan Ambyar Rp50 Triliun!











