Series Dendam Tonjolkan Ketangguhan Wanita lewat Tayangan Bergenre Action

JAKARTA – Vision+ merilis series terbaru berjudul Dendam yang mengadaptasi Hiburan Digital Indonesia hits ’90-an, Deru Debu. Berbeda Di sinetronnya, series Dendam ini Memperkenalkan tokoh perempuan sebagai bintang utama, Hingga mana diperankan Di Cinta Laura.

Managing Director Vision+ Clarissa Tanoesoedibjo menjelaskan, karakter utama yang Sebelumnya Itu seorang laki-laki diputuskan Untuk diubah Sebab Vision+ ingin Memperkenalkan sesuatu yang berbeda.

Hingga genre action, sosok wanita jarang dihadirkan sebagai bintang utama yang jago beladiri, punya kekuatan, dan begitu tangguh. Kini, lewat karakter Renata yang diperankan Cinta Laura, Dendam Memperkenalkan hal itu.

“Karena Itu ini memang inspirasinya Di sebuah IP Hiburan Digital Indonesia tahun 1994 Deru Debu. Tapi, karakter utama diubah menjadi perempuan. Kami melihat Potensi Hingga mana wanita Hingga genre action itu kurang direpresentasikan, Karena Itu ini harus dilakukan Hingga OTT,” kata Clarissa Tanoesoedibjo Di Peristiwa Idea Fest 2024 Hingga JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2024).

Di adaptasi kali ini, Clarissa menjelaskan bahwa Vision+ Melakukanlangkah-Langkah agar cerita dan visualnya yang terdiri multigenre dapat dipadukan menjadi tontonan yang Menarik Perhatian Untuk pemirsa.

Vision+ juga perlu menyesuaikan konten yang relevan Untuk penonton Pada ini ketika mengadaptasi karya yang sudah dibuat bertahun-tahun lalu.

“Mengadaptasikan IP, tantangan pertama tentu seberapa banyak materi original yang Berencana diangkat, Hingga mana Hingga sini karakter utama diubah tapi cukup terinspirasi Di originalnya. Lalu bagaimana kami bisa membagi porsi Antara action, romance, drama, serta Topik-Topik sosial dan Memiliki relevansi Di audiens sekarang Di periode waktu pendek,” ungkapnya.

Melewati Dendam, Vision+ ingin mengeksplorasi ketangguhan seorang wanita, menonjolkan sisi bahwa wanita adalah sosok yang kuat hingga mampu Berjuang Di berbagai macam tantangan Sebab Pada ini sisi itu kurang dimunculkan Di karakter-karakter wanita Di Layar Lebar Hingga Indonesia, khususnya yang tayang Hingga OTT.

“Di proses research representasi wanita Di peran yang kuat, mendominasi, Berjuang Di situasi berbahaya, itu kurang direpresentasikan Di Layar Lebar Indonesia,” kata Clarissa.