Jakarta –
Mendaki gunung merupakan Kegiatan yang memerlukan kemampuan fisik yang prima. Tetapi, siapa bilang pendakian tak bisa dilakukan Bersama lanjut usia (lansia)?
Salah satu lansia yang aktif mendaki gunung adalah Abdul Kadir Usman. Dia Mutakhir saja merayakan ulang tahun Di-61.
Dia menandai pertambahan usia itu Bersama mendaki gunung. Dua gunung sekaligus, Gunung Rinjani dan Gunung Agung Ke Juli.
Pria yang akrab disapa Bisir itu bukan benar-benar Foreign Bersama mendaki gunung. Dia tergabung Di Mahasiswa Pecinta Alam Ke universitas negeri Ke Purwokerto, Jawa Ditengah, UPL MPA Unsoed, Tetapi dia sempat hiatus lama Bersama Kegiatan pendakian. Bisir Merasakan kelebihan berat badan dan Gangguan.
Barulah Ke usia 55 tahun, Bisir kembali mendaki gunung.
“Saya kena diabetes, saya nggak mau minum Terapi tapi saya nggak makan nasi bertahun-tahun. Tiga tahun akhirnya diabetes sembuh, berat badan saya turun sampai 16 kilo, Bersama 98 kg sampai 82 kg,” kata Bisir Di dihubungi detikTravel, Kamis (18/7/2024).
Disapa Kakek Bersama Pendaki Lain
Mendaki gunung Ke usianya Di ini, Bisir serasa bernostalgia Di masa muda. Tetapi, sosoknya tidak bisa kembali. Dia nyaman disapa kakek Bersama pendaki lain.
Dia sih santai, tidak baper Bersama sapaan itu. Pembawaan Bisir yang jenaka memudahkannya berbaur Bersama pendaki Bersama berbagai kalangan usia.
Bisir sebisa Mungkin Saja tidak menyusahkan rekan seperjalanannya. Dia menyiapkan fisik Bersama jalan kaki secara rutin.
“Saya pikir (rahasianya) cuma konsisten aja jalan pagi. Saya selalu begitu jalan kaki paling 3-4 kilometer sama bapak-bapak komplek. Terkadang juga jalan kaki Bersama Rumah Di Baturaden itu Disekitar 8 kilometer nanti pulang Mutakhir naik Kendaraan Angkutan Umum,” kata pria asal Purwokerto itu.
Pada mendaki gunung belakangan ini, Bisir menemui banyak pendaki berusia Ke atas 40 tahun. Di bertukar Pengalaman Hidup, mereka sama-sama mengatakan Kunci bisa melakukan pendakian Bersama nyaman Dari start hingga sampai Ke Rumah kembali adalah Pelatihan fisik secara rutin. Dia mengatakan kebiasaan itu membantu kapasitas kardiovaskuler lebih bagus.
Bisir juga mengatakan pendakian Ke masa kini lebih mudah dilakukan Bersama berbagai fasilitas yang ada. Misalnya, ada jasa porter ataupun ojek Ke beberapa gunung yang dapat memangkas waktu hingga Mengurangi beban Di pendakian.
Di Itu, Di ini gunung tidak sesepi dulu kala. Kini, gunung selalu ramai Bersama pendaki, Agar bisa saling membantu.
“Buat pendaki pemula atau yang Mutakhir memulai pendakian jangan malu Sebagai bertanya agar tidak tersasar dan kesepian Di pendakian Di gunung,” kata Bisir.
Mendaki Gunung Adalah Sebuah Perayaan
Bisir menganggap pendakian gunung Ke usia Di ini sebagai sebuah perayaan. Dan, Sebagai merayakan, dia Berencana mendaki Bersama santai, senyaman Mungkin Saja, alih-alih ambisius seperti yang biasa dilakukan kaum muda.
Sebab dijadikan sebuah perayaan pula, Bisir tidak mau membawa bekal hanya mi instan dan Minuman Kafein sachet. Selain perjalanan pendakian, waktu kemping dan menginap Ke tenda benar-benar dinikmatinya.
“Kalau saya penikmat aja, Bersama Sebab Itu kalau Di gunung itu saya kayak orang mau pesta. Pasti saya bawa daging rebus Ke atas sana kita bikin sop kambing dan sebagainya. Kalau orang lain cuman semalam, kita kalau lelah dan pengen santai ya tambah lagi dua malam,” kata dia.
“Kalau sekarang ini banyak pelari gunung yang kalau kita jalan dua hari satu malam mereka enam jam udah nyampe bawah lagi. Kalau saya kan nggak bisa nikmatin itu. Walaupun misal dulu masih kuat tapi kayaknya saya lebih pengen nyantai gitu agar menikmati,” dia menambahkan.
Perhitungkan Bawaan
Di Itu, Produk Internasional bawaan juga harus diperhatikan Sebab Kemakmuran fisik sudah tidak seprima Ke usia awal 20-an.
“Sebaiknya batasi bawaan, jangan. terlalu berat. Jika ada dana lebih bisa menyewa porter,” kata Bisir.
Dia juga bilang jangan sungkan memangkas jalan kaki jika ada transportasi pendukung. Misalnya ojek sampai pos tertentu.
“Kalau saya misalnya ada fasilitas itu ya udah pakai aja, itung-itung ngasih pendapatan Di Kelompok Disekitar. Di Itu kalau sudah Ke usia-usia kayak saya memang harusnya pakai porter, cuman kalau saya biasanya jalan sama junior-junior saya, Bersama Sebab Itu biasanya saya bawa Produk Internasional yang agak ringan saja Disekitar 8-10 kilogram,” kata dia.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Seru Juga, Aki-aki Rayakan Ultah Di-61 Bersama Mendaki Gunung Rinjani dan Agung