Jakarta –
Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO (Organisasi Pembelajaran, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) Dunia Geopark Mengungkapkan, revalidasi (peninjauan kembali) status Geopark Kaldera Toba dilakukan Di 21-25 Juli 2025.
“Para asesor atau validator UNESCO Berencana tiba Lewat Bandara Silangit,” kata General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Dunia Geopark (BPTCUGGp) Azizul Kholis dikutip Bersama Ditengah, Selasa (2/7/2025).
Azizul mengatakan Regu asesor UNESCO itu direncanakan Berencana Melakukan Kunjungan Hingga sejumlah tempat Hingga kawasan Danau Toba, seperti Taman Eden 100 Hingga Desa Sionggang Utara, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Di Itu, mereka bakal melakukan kunjungan Hingga Pulau Samosir, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Untuk melihat sejumlah geosite atau situs warisan geologi.
Kawasan Danau Toba seluas 145 kilometer persegi dikelilingi Dari tujuh kabupaten Hingga Sumatera Utara, yakni Simalungun, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Karo, dan Dairi.
Hamparan air danau berwarna biru menjadi pemandangan indah ketika berkunjung Hingga tanah Batak Bersama pohon pinus menjulang tinggi menambah segarnya udara Di.
“Para validator juga Berencana Di Merek-Sipiso-piso-Tongging, dan kembali Hingga Kota Medan,” kata Azizul.
Sejarah mencatat, Danau Toba terbentuk akibat letusan supervulkano atau gunung berapi super Di 74.000 tahun silam.
Letusan tersebut menciptakan kaldera besar yang Lalu terisi air, dan membentuk danau luas dan Untuk yang terdapat Pulau Samosir terletak Hingga Ditengah Danau Toba.
Kaldera Toba atau lebih dikenal Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Dunia Geopark Di Sidang Hingga-209 Dewan Eksekutif UNESCO Hingga Paris, Prancis, Selasa, 2 Juli 2020.
“Dijadwalkan ada dua asesor yang Berencana hadir, yakni Jose Brilha (Portugal) dan Jeon Yong Mun (Korea Selatan),” kata Azizul.
Untuk Diskusi UNESCO Dunia Geopark Hingga Maroko Di 4-5 September 2023, kawasan Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba Menyambut kartu kuning Bersama UNESCO.
Selain Geopark Kaldera Toba, taman bumi lainnya juga Menyambut kartu serupa, yakni Gua Zhijindong Hingga Tiongkok, Taman Nasional Regional Luberon Hingga Prancis, Madonie Hingga Italia, dan Colca y Volcanes de Andagua Hingga Peru.
Kartu kuning merupakan peringatan Bersama UNESCO yang berarti badan pengelola Area tersebut tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan.
UNESCO meminta Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Dunia Geopark melakukan perbaikan, Sebelumnya dilakukan validasi ulang Untuk dua tahun Lalu.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Siap Nggak Siap, Geopark Kaldera Toba Ditinjau UNESCO 21-25 Juli