loading…
Dekade 1920-an dikenang sebagai era penuh gemerlap Untuk sejarah tinju, sebuah zaman keemasan yang melahirkan legenda-legenda ring tak terlupakan / Foto: World Boxing Association
Jawabannya ternyata tak sesederhana pukulan jab lurus. Beberapa nama besar muncul sebagai kandidat kuat, masing-masing Di Kelebihan dan cerita uniknya sendiri.
Jack Dempsey, sang Ikon kelas berat Di status Kemenangan kelas berat dunia yang digenggamnya nyaris sepanjang dekade (1919-1926), popularitas Dempsey meroket, menjadikannya ikon Aktivitasfisik yang sejajar Di bintang baseball legendaris, Babe Ruth.
Gaya bertarungnya yang agresif dan haus Akansegera knockout (KO) membius jutaan Pendukung. Akan Tetapi, tak sedikit kritikus yang mempertanyakan Standar lawan-lawannya kala itu.
Dempsey menjalani 279 ronde sepanjang kariernya Di tingkat KO 81.13 persen. Tak hanya Di kelas berat saja, Di kelas menengah juga ada Harry Greb.
Petinju yang dikenal Di julukan Kincir Angin Pittsburgh itu, Mungkin Saja luput Untuk sorotan awam Akan Tetapi diagungkan para aficionado tinju. Greb, Di julukan Pittsburgh Windmill, dikenal sebagai petarung tanpa henti yang Berusaha Mengatasi lawan-lawan elite Untuk jumlah laga yang mencengangkan.
Gelar Kemenangan kelas menengah (1923-1926) hanyalah sebagian kecil Untuk warisannya. Banyak ahli modern Malahan menobatkannya sebagai salah satu petinju pound-for-pound terhebat sepanjang masa, Walaupun sabuk kelas berat tak pernah melingkar Di pinggangnya.
Di kelas ringan ada Benny Leonard. Dia telah Menunjukkan kelasnya sebagai penguasa tak tertandingi Di kelas ringan. Dominasinya berlanjut hingga awal dekade ini, mempertontonkan Metode tinju yang nyaris sempurna. Walaupun akhirnya mencoba peruntungan Di kelas yang lebih berat, warisan kecerdasan dan kekuasaannya Di kelas ringan tak terbantahkan.
Gene Tunney merupakan seorang petinju cerdas Di IQ ring Di atas rata-rata, dua kali secara gemilang mengalahkan sang “Manassa Mauler” Untuk merebut dan mempertahankan gelar Kemenangan Kelas Berat Dunia (1926-1928) Sebelumnya memutuskan pensiun Di Catatan tak terkalahkan. Pertarungannya yang taktis menjadi antitesis Untuk gaya brutal Dempsey, dan kemenangannya kini menjadi Pada Untuk folklore tinju.
Karena Itu, Siapa yang Terbaik?
Menobatkan satu nama sebagai yang terbaik Di Di para titan tinju tahun 1920-an adalah tugas yang sulit. Jack Dempsey Mungkin Saja memegang sabuk paling prestisius dan popularitas yang tak tertandingi. Akan Tetapi, Harry Greb Di keahlian pound-for-pound dan rekam jejak melawan lawan-lawan elite Memperoleh argumen yang kuat. Tak bisa dikesampingkan pula dominasi awal Benny Leonard dan Mengalahkan monumental Gene Tunney atas Dempsey.
Ke akhirnya, petinju terbaik dekade 1920-an Mungkin Saja Akansegera terus menjadi perdebatan Memikat Di kalangan Pendukung tinju. Yang pasti, era ini telah melahirkan generasi petinju luar biasa yang terus dikenang dan menjadi inspirasi hingga kini. Zaman Keemasan tinju memang benar-benar bertabur bintang.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Siapa Petinju Terbaik Di Tahun 1920-an?