SKI 2023 Sebut Prevalensi Perokok RI Turun, Vape Meresahkan


Jakarta

Kementerian Kesejajaran RI (Kemenkes) menyebut prevalensi perokok Hingga Indonesia Menyaksikan penurunan. Meski demikian angkanya masih cenderung tinggi khususnya Hingga kalangan anak dan remaja.

Direktur Upaya Mencegah dan Pengendalian Gangguan Tidak Menular (P2PTM) dr Eva Susanti memaparkan Untuk data Survei Kesejajaran Indonesia (SKI) 2023, prevalensi perokok berada Hingga angka 7,4 persen menurun Untuk Sebelumnya 9,1 persen berdasarkan data Riskesdas 2018.

“Meski Menyaksikan penurunan, sebenarnya ini masih jauh Untuk target RPJMN Hingga angka 5,4 persen,” beber Eva Untuk konferensi pers Hari Tanpa Tembakau Nasional (HTTS) 2024 Hingga Kementerian Kesejajaran, Rabu (29/5/2024).


Meski data User rokok konvensional turun, hal yang berbeda terlihat Hingga prevalensi User vape atau rokok elektrik. Untuk data SKI, terdapat peningkatan penggunaan rokok elektrik Untuk 0,06 persen menjadi 0,13 persen.

Hasil Dunia Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 yang diluncurkan Kementerian Kesejajaran (Kemenkes), terjadi penambahan jumlah perokok dewasa sebanyak 8,8 juta orang, yaitu Untuk 60,3 juta Di 2011 menjadi 69,1 juta perokok Di 2021.

Angka tersebut menjadikan Indonesia termasuk Bangsa Di perokok terbanyak Hingga dunia. Kebugaran ini juga disoroti Di Organisasi Kesejajaran Dunia (WHO) yang melihat kenaikan jumlah perokok Hingga Indonesia adalah ancaman yang cukup serius Sebagai masa Di Bangsa, terlebih Untuk hal mencapai Bonus Demografi 2045.

“Indonesia salah satu Bangsa yang harga rokoknya murah Di Sebab Itu bisa dijangkau utamanya Sebagai anak. Terlebih bisa dibeli secara eceran. Di Sebab Itu seharusnya harga dinaikkan Di Sebab Itu tidak bisa terbeli,” tutur Dr Lubna Bhatti Team Lead NCD and Healthier Population, WHO Indonesia.

BACA JUGA

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: SKI 2023 Sebut Prevalensi Perokok RI Turun, Vape Meresahkan