Strategi Astra Financial Berjuang Bersama Pelemahan Idr

BANDUNG – Kurs Mata Uang Idr Di Kurs Mata Uang Amerika Amerika (USD) terus terpuruk. Jumat pekan lalu (21/6) menurut Blomberg, Idr berada Di posisi Rp 16.450 per USD. Di sepekan terakhir, Idr spot telah melemah Di 0,23%. Kurs Mata Uang Idr Di Jumat pekan lalu itu merupakan yang terendah Sebelum Maret 2020 atau lebih Di empat tahun yang lalu.

Situasi ini tentu saja menjadi perhatian serius pemerintah dan juga kalangan dunia usaha. Industri keuangan diperkirakan menjadi salah satu sektor industri yang merasakan berdampak langsung Di pelemahan Kurs Mata Uang ini. Supaya para pelaku Di industri keuangan memang perlu mencermati betul perkembangan situasi ekonomi yang terus berubah

Menyikapi perkembangan Situasi makro ekonomi yang ada, Director in Charge Astra Financial 1, Suparno Djasmin mengatakan, pihaknya Pada ini terus secara intensif Meninjau perkembangan indikator makro ekonomi Di waktu Hingga waktu. Indikator ekonomi yang selalu dipantau diantaranya Ketidakstabilan Ekonomi dan tingkat suku bunga. Menurutnya dua indikator inilah yang bisa mempengaruhi Usaha Astra Financial.

Untuk Mengurangi dampak Di gejolak Kurs Mata Uang Idr Pada ini, semua bentuk pinjaman Astra Financial Di mata Foreign semua sudah Di hedging. Karena Itu dampak langsung Di melemahnya Idr Di USD sudah diantisipasi Astra Financial.

Suparno Djasmin percaya Di Situasi seperti ini, Pemerintah dan Bank Indonesia (Lembagakeuanganpusat) Memiliki langkah langkah Aturan secara fiskal maupun moneter yang mampu membuat perekonomian tetap bisa bergerak dan terus tumbuh.

“Semoga Pemerintah dan Lembagakeuanganpusat bisa menjaga stabiitas Kurs Mata Uang Idr, menjaga Ketidakstabilan Ekonomi dan tingkat suku bunga yang kondusif,” ujarnya Di Bandung Jumat (21/6/2024).

Di Di Situasi ekonomi yang cukup berat seperti Pada ini, Astra Financial masih bisa mencatatkan kinerja yang baik. Buktinya, sepanjang kuartal I-2024, masih bisa menctatakan laba bersih Rp 2,1 triliun. Nilai tersebut Meresahkan 12%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,8 triliun.

Astra Financial merupakan salah satu 1 Di 7 pilar Usaha Astra Group. Menaungi 14 unit Usaha Di 8 sektor, yaitu pembiayaan, asuransi, perbankan, dana pensiun, Ilmu Pengetahuan Keuangan, uang elektronik, digital ventura dan modal ventura. Suparno menambahkan Astra Financial mengelola aset sebesar Rp 192,6 triliun per kuartal I-2024, serta mengelola 31,2 juta pelanggan Di seluruh Indonesia.

Di tempat yang sama, Director in Charge Astra Financial 2 Rudy Chan mengatakan, Di Kuartal I-2024 kontribusi Astra Financial kepada Astra Group sebesar 26%. Di Di Situasi ekonomi yang cukup menantang ini, Astra Financial masih bisa tumbuh. Tidak hanya Di kuartal I tahun ini, tapi juga Di tahun 2023 lalu. Laba bersih Astra Financial mencapai Rp 7.9 Triliun atau tumbuh sebesar 30%.