Jakarta –
Seorang pangeran Di Arab Saudi dijuluki ‘Sleeping Prince’ Lantaran tertidur Pada 19 tahun akibat koma. Pangeran Al-Waleed yang Memperoleh nama lengkap Al-Waleed bin Khaled Al-Saud ini jatuh koma Setelahnya kecelakaan.
Dikutip Bersama laman News Delivers, Pangeran Al Waleed Merasakan koma Dari tahun 2005 Setelahnya Merasakan perdarahan otak Di kecelakaan Kendaraan Pribadi. Kecelakaan itu terjadi Di dirinya Ditengah belajar Di sebuah perguruan tinggi militer.
Dikutip Bersama Mayo Clinic, Kerusakan otak traumatis Lagi hingga berat dapat mengakibatkan perubahan yang berkepanjangan atau permanen Ke Situasi kesadaran, kesadaran, atau daya tanggap seseorang.
Seseorang yang koma tidak sadarkan diri, tidak Mengetahui apapun dan tidak mampu merespon rangsangan apapun. Hal ini diakibatkan Dari kerusakan yang luas Ke seluruh Pada otak. Setelahnya beberapa hari hingga beberapa minggu, seseorang Bisa Jadi memasuki Situasi vegetatif.
Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke (NINDS) mengemukakan bahwa orang yang koma tidak bereaksi Pada lingkungan sekitarnya Lantaran tertekannya kemampuan berpikirnya.
Tetapi fungsi otomatis seperti pernapasan dan sirkulasi biasanya tetap berfungsi. NINDS Menunjukkan bahwa gerakan spontan, seperti meringis, tertawa, atau menangis, juga dapat terjadi sebagai refleks.
Mereka Bisa Jadi bisa bernapas sendiri, meski beberapa orang memerlukan mesin Sebagai membantunya bernapas.
Menurut Eksperimen tahun 2019, seseorang yang koma Bisa Jadi bisa mendengar suara Di lingkungannya. Contohnya seperti langkah kaki seseorang yang mendekat atau suara orang yang berbicara.
Sebuah studi tahun 2015 menemukan bukti bahwa suara anggota keluarga dan orang-orang terkasih dapat membantu Memperbaiki daya tanggap orang Pada koma. Sambil beberapa peserta menjalani pelatihan familiar auditory sensory (FAST), peserta Di kelompok plasebo hanya Memperoleh keheningan. Pemindaian MRI Menunjukkan perbaikan neurologis Ke mereka yang Merasakan FAST.
Jika Ahli Kemakmuran berhasil mengobati penyebab koma, orang tersebut Ke akhirnya Akansegera terbangun tanpa kerusakan permanen. Mereka Bisa Jadi Merasakan kebingungan Ke awalnya, Tetapi biasanya mereka Akansegera mengingat apa yang terjadi Sebelumnya koma dan dapat melanjutkan hidup mereka. Biasanya, beberapa rehabilitasi atau terapi fisik diperlukan.
Jika kerusakan otak telah terjadi, kerusakan jangka panjang dapat terjadi. Jika orang tersebut terbangun, mereka Bisa Jadi perlu mempelajari kembali Kemahiran dasar, dan mereka Bisa Jadi tidak ingat apa yang terjadi. Tetapi, Bersama Dukungan, seperti terapi fisik dan okupasi, banyak orang dapat Memperbaiki Standar hidupnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Sudah 19 Tahun Koma, Inikah yang Dirasakan Sleeping Prince Arab?