Jakarta –
Aktivitasfisik-Aktivitasfisik berat seperti marathon, sepak bola, dan Mengayuh Sepeda diketahui mulai menjamur peminatnya. Selain banyaknya orang-orang yang ingin Memperoleh tubuh yang sehat, tak sedikit pula Di mereka yang ikut hanya Lantaran Fear of Missing Out (FOMO).
Praktisi Medis spesialis pulmonologi Erlang Samoedro, Sp.P(K) mengimbau Sebagai mereka yang ingin aktif Di Aktivitasfisik berat Sebagai mengecek soal kekuatan jantung dan paru-paru. Salah satunya adalah Didalam cara melakukan Cardio-Pulmonary Exercise Test (CPET).
“(CPET) bisa dilakukan menggunakan treadmill, atau Didalam sepeda, atau Aktivitasfisik yang mau dia kerjakan. Nanti ketika ada kelainan Di Mungkin Saja irama jantung, Lalu kelainan Di saturasi oksigen atau volume oksigennya, itu nanti terekam Di Mesin. Dari Sebab Itu diketahui sedini Mungkin Saja kapan dia terjadi kelainan Di jantung dan paru-parunya,” ujar dr Erlang Di Siaran Sehat Kementerian Kesejajaran, Senin (10/6/2024).
Sesudah mengetahui seberapa kuat jantungnya dan seberapa besar kadar VO2 max atau jumlah maksimum oksigen yang dapat manusia gunakan Pada Aktivitasfisik, dr Erlang mengatakan barulah Praktisi Medis bisa Memberi saran Yang Berhubungan Didalam jenis Aktivitasfisik apa yang cocok sesuai kapasitas Di organ-organ tersebut.
“Nanti ketika kita lihat ada Mungkin Saja timbul kelainan (Di jantung dan paru-paru) beban-beban sekian itu nanti kita sesuaikan Didalam beban sekian itu Aktivitasfisik yang cocok itu apa. Bisa dilihat (Didalam CPET),” kata dr Erlang.
“Dari Sebab Itu patokannya nantinya adalah nadi. Dari Sebab Itu ketika adalah kelainan Di nadi berapa, nah itulah batasannya,” sambungnya.
Tes CPET ini, lanjut dr Erlang, juga bisa dilakukan Dari mereka yang Sebelumnya Itu sudah Memperoleh Situasi Yang Berhubungan Didalam jantung dan paru-paru, serta ingin memilih exercise atau mencoba Aktivitasfisik yang sesuai Didalam kemampuannya.
“Nah itu kan ada batasan-batasan Kegiatan yang dia jangan lakukan Di atas itu. Dari Sebab Itu ketika dia lakukan exercise itu sampai berapa jauh Lalu ada gangguan, nah Di situlah kita lihat keterbatasannya sampai mana. Lalu disarankan Sebagai dia melakukan Kegiatan Di bawah standar itu. Dari Sebab Itu apa saja yang bisa dilakukan, nanti keluar,” kata dr Erlang.
“Seseorang yang mempunyai Penyakit harus tahu keterbatasan-keterbatasan sampai seberapa jauh kita bisa melakukan Aktivitasfisik,” tutupnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Terbaru Mulai Aktivitasfisik? Wajib Cek Situasi Jantung dan Paru Biar Nggak Kolaps