Uang Negara Indonesia ditutup melemah Ke perdagangan hari ini, Senin (27/5/2024). FOTO/dok.SINDOnews
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Usd AS menguat Lantaran pasar menunggu isyarat Bersama Detail mengenai suku bunga AS Di data Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa utama yang Akansegera dirilis minggu ini.
“Hingga Samping Itu, hari libur pasar Hingga Inggris dan AS membatasi volume perdagangan, begitu pula Bersama kurangnya petunjuk langsung,” tulis Ibrahim Di risetnya, Senin (27/5/2024).
Fokus minggu ini tertuju Ke data indeks harga PCE alat pengukur Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa pilihan The Fed yang Akansegera dirilis Ke hari Jumat. Ukuran Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa pilihan Federal Reserve diperkirakan Akansegera stabil Di bulan Hingga bulan.
Greenback Merasakan peningkatan kekuatan Di beberapa sesi terakhir Lantaran para pedagang terus mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga Bersama The Fed tahun ini.
Para pedagang kini Mengkaji Kemungkinan yang lebih besar bahwa The Fed Akansegera mempertahankan suku bunga tetap stabil Justru Hingga bulan September, menurut alat CME Fedwatch.
Prospek suku bunga yang tinggi Untuk jangka waktu yang lebih lama merupakan pertanda baik Untuk Usd dan buruk Untuk Kurs Matauang Asia yang kaya Akansegera risiko.
Hingga Samping Itu, pasar juga menunggu lebih banyak isyarat Di importir Produk Internasional utama Tiongkok, terutama mengenai bagaimana Beijing berencana mendanai dan melaksanakan sejumlah langkah stimulus yang Mutakhir-Mutakhir ini diumumkan.
Di sentimen domestik, Bank Indonesia optimis penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2024 bakal bisa Mendorong setoran Di Devisa Hasil Perdagangan Keluar Negeri Sumber Daya Alam (DHE SDA).
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Uang Negara Indonesia Ditutup Keok Hingga Rp16.071, Tak Berkutik Ditekuk Usd AS