BMKG Menerbitkan peringatan dini potensi hujan Untuk hingga lebat Di awal musim kemarau Di sebagian Area Indonesia hingga 17 Juni 2024 mendatang. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
BMKG Meramalkan beberapa Area Berencana memasuki musim kemarau Di bulan Juni 2024 Di antaranya Jakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Ditengah, DIY, sebagian Jawa Timur, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua dan Papua Selatan. Area lain yang telah memasuki musim kemarau Di lain Bali, NTB, dan NTT.
Meski demikian, BMKG Menyimak Di Dasarian I bulan Juni masih terjadinya hujan Di intensitas lebat -sangat lebat (Di atas 100 mm), yakni Di tanggal 31 Mei 2024 Di Padang Pariaman(Sumatra Barat) sebesar 153.6 mm, tanggal 01 Juni 2024 Di Melawi (Kalimantan Barat) sebesar 130.0 mm.
“Lalu Di Tanjungpandan sebesar 115.3, tanggal 02 Juni 2024 Di Semarang (Jawa Ditengah) sebesar 104.4 mm, Di sambas (Kalimantan Barat) sebesar 103.0 mm, dan Di tanggal 04 Juni 2024 Di Kota Terbaru (Kalimantan Selatan) sebesar 221 mm. Lanjutnya, tanggal 09 Juni Di Amahai (Maluku) sebesar 113.5 mm,” tulis BMKG Untuk keterangan resminya, Rabu (12/6/2024).
BMKG mengungkapkan faktor-faktor yang mendukung potensi Perkembangan awan hujan Di Area Indonesia, Di antaranya terdeteksinya Bibit Siklon Tropis 95W berada Di Filipina. Bibit siklon tropis ini membentuk Area konvergensi memanjang Di Perairan timur Filipina hingga Filipina bagan Ditengah dan Di Laut Sulawesi hingga Perairan timur Filipina.
“Lalu, Sirkulasi siklonik berada Di Samudra Hindia barat Sumatra Utara dan Di Samudra Pasifik utara Papua yang membentuk Area konvergensi dan konfluensi Di Samudera Pasifik Disekitar sistem,” tulis BMKG.
Lalu, BMKG mendeteksi Area konvergensi lain memanjang Di Perairan barat Aceh hingga Selat Malaka, Di Bengkulu hingga Sumatra Barat, Di Perairan utara Jawa Timur hingga Banten, Di Selat Makassar hingga Kalimantan Barat, Di Kalimantan Timur hingga utara Kalimantan Utara, Di Laut Banda hingga Sulawesi Ditengah, Di Laut Maluku, Di Maluku, dan Di Papua Pegunungan hingga Papua Barat.
“Situasi tersebut mampu Meningkatkan potensi Perkembangan awan hujan Di Disekitar bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan Di sepanjang Area konvergensi/konfluensi tersebut. Peningkatan Kecepatanakses angin hingga mencapai lebih besar Di 25 knot, terpantau Di Laut Andaman dan Laut Karang, yang mampu Meningkatkan tinggi gelombang Di Area Disekitar perairan tersebut,” paparnya.
BMKG mengatakan, insrusi udara kering atau dry intrusion Di BBS melintasi Area Papua Selatan, Laut Arafuru, Maluku Pada selatan, NTT, NTB, Bali, dan Jawa Timur Pada timur. Situasi ini mampu mengangkat uap air basah Di Didepan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu Di Area Jawa, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Ditengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Waspada! Potensi Hujan Untuk-Lebat Sebagian Area Indonesia hingga 17 Juni