loading…
Arif Budi Setyawan, mantan narapidana Tindak Kejahatan Kekerasan Politik. FOTO/IST
Hal tersebut diungkapkan Didalam Arif Budi Setyawan, mantan narapidana Tindak Kejahatan Kekerasan Politik yang kini aktif Untuk upaya Upaya Mencegah ekstremisme. Menurut Arif, konflik Ke Timur Di tidak semata-mata didasari Didalam alasan agama, Tetapi juga dipengaruhi Didalam kepentingan politik, ekonomi, dan ideologi tertentu.
“Pertempuran itu punya motif politik dan ekonomi. Pertempuran butuh energi, pasukan, dan Inspirasi yang kuat. Agama memang sering dijadikan pemicu, tapi itu bukan alasan utama,” ungkap Arif Untuk pernyataannya, Rabu (18/6/2025).
Arif menyoroti pentingnya berpikir kritis Untuk Berusaha Mengatasi informasi, khususnya narasi bernuansa ekstrem yang kerap tersebar Ke media sosial. Ia mengingatkan bahwa Komunitas perlu mencermati tujuan Didalam setiap narasi yang muncul agar tidak mudah terprovokasi.
“Narasi itu arahnya Ke mana? Kita harus mempertanyakan apakah itu berdampak positif atau justru memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar pria asal Tuban, Jawa Timur tersebut.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Waspadai Propaganda Kelompok Garis Keras Ke Di Sengketa Antar Negara