Yudi Purnomo Sebut Kegaduhan Proses Pencarian Harun Masiku Persulit Penangkapan

JAKARTA – Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Penyuapan (KPK) , Yudi Purnomo Harahap menilai proses pencarian buronan Harun Masiku (HM) terlalu gaduh Supaya mempersulit penangkapan. Menurutnya, pencarian buronan seharusnya Di Tren senyap.

“Pencarian seorang buronan itu hanya bisa dilakukan ketika HM merasa dia Di tidak diintai, Lantaran kewaspadaannya Akansegera berkurang,” ujar Yudi kepada wartawan yang dikutip Sabtu (15/6/2024).

Menurut Yudi, Di kegaduhan yang Pada ini terjadi membuat Harun Masiku mempunyai kesempatan Sebagai menghilangkan jejak. Entah berpindah tempat atau membatasi pergerakannya.

“Kalau terjadi kegaduhan maka ada dua pilihan Untuk HM, berpindah Ke lokasi lain yang lebih tersembunyi atau tetap Ke lokasi yang sama Di asumsi KPK belum tahu Tetapi membatasi pergerakan keluar tempat tinggalnya,” jelasnya.

“Samping Itu orang orang yang menyembunyikan HM sekaligus mendanai pelariannya pun tentu Akansegera memikirkan strategi lainnya agar HM tetap tidak tertangkap,” sambungnya.

Diberitakan Sebelumnya, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Penyuapan (KPK), Tessa Mahardhika Sugiarto mengegaskan penyidik terus mencari keberadaan buronan Harun Masiku (HM). Menurutnya, pihaknya Akansegera menindaklanjuti setiaa informasi Terbaru yang mereka terima.

“Upaya itu (pencarian HM) tetap terus dilakukan tanpa mengenal henti dan semua informasi Terbaru yang didapatkan Dari penyidik Akansegera ditindaklanjuti baik itu Lewat pemeriksaan maupun upaya-upaya penyidikan lainnya,” ujar Tessa Di ditemui Ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Tessa menjelaskan penyidik terus mencari keberadaan Harun Masiku Di cara mereka. Bagaimana strateginya, Tessa menegaskan tidak bisa diumbar Ke publik.

“Penyidik tetap Berusaha Sebagai mencari yang bersangkutan Di strategi-strategi yang kembali lagi tidak bisa dirilis Ke publik,” paparnya.

Di Detail, Tessa menyebutkan pencarian Harun Masiku ini tidak ada sangkut pautnya Di agenda politik mana pun. Menurut dia, jika pencarian berbarengan Di Topik politik hanyalah sebuah kebetulan semata.

“Tidak Di rangka agenda politik apa pun, pemberitaan maupun kegiatan yang dilakukan Dari penyidik, sekali lagi apabila itu terjadi secara bersamaan atau kebetulan, itu hanya kebetulan saja,” ucapnya.