—
Perusahaan konglomerat Vietnam, Vingroup, Di Memutuskan langkah strategis Bersama melepas aset utamanya Sebagai mendanai Pembuatan Kendaraan Pribadi Elektrik Vinfast yang merugi.
Salah satu aset utama yang dilepas adalah Vincom Peritel, jaringan pusat perbelanjaan terbesar Di Vietnam yang Memiliki lebih Di 80 lokasi strategis Di seluruh negeri. Vincom Peritel sendiri mencatatkan kinerja yang positif Bersama laba bersih mencapai 4,4 triliun dong (Di Rp2,7 triliun) Di 2023.
Di Maret 2024, Vingroup telah menjual 55 persen sahamnya Di Vincom Peritel kepada empat perusahaan yang tidak diungkapkan. Sisa 45 persen kepemilikan Akansegera dijual Di tahun ini juga Bersama total nilai diperkirakan mencapai US$1,5 miliar (Di Rp22,5 triliun).
Samping Itu, Vingroup juga berencana melepas saham anak perusahaan resor mewahnya, Vinpearl, Lewat penawaran umum perdana (IPO) paling cepat tahun ini. Langkah ini diharapkan dapat menghasilkan dana segar signifikan Untuk Vingroup.
VinFast, yang merupakan ujung tombak Vingroup Di industri Sepeda Listrik, sebenarnya Menunjukkan Perkembangan pesat. Di 2023, VinFast berhasil menjual 9.689 unit Kendaraan Pribadi Elektrik, Menimbulkan Kekhawatiran 5,4 kali lipat Di tahun Sebelumnya.
Akan Tetapi Nikkei Asia Mendokumentasikan berdasarkan laporan keuangan Vingroup Di 2023 Menunjukkan kerugian sebesar 53,7 triliun dong (Di Rp33 triliun) Di divisi Pabrik, yang mencakup VinFast.
Dana segar yang diperoleh Di penjualan aset dan IPO Vinpearl diharapkan dapat Menyediakan suntikan modal yang sangat dibutuhkan VinFast. Penanaman Modal Di Negeri ini Akansegera digunakan Sebagai Meningkatkan kapasitas produksi, Menyusun Keahlian Terbaru, dan memperluas jaringan pengisian daya.
VinFast Memiliki ambisi besar Sebagai membangun pabrik Di India dan Indonesia, Bersama Penanaman Modal Di Negeri yang diperkirakan melebihi US$1 miliar (Di Rp15 triliun) Di 2024.
Penjualan aset utama ini juga merupakan bukti komitmen Vingroup Pada Pembuatan VinFast. Pham Nhat Vuong, pendiri Vingroup, telah berkomitmen Menggelontorkan dana pribadinya sebesar US$2 miliar (Di Rp30 triliun) Sebagai mendukung VinFast.
Vuong juga telah mentransfer sahamnya Di produsen baterai VinES Hingga VinFast dan Menggelontorkan 10 triliun dong (Di Rp6,2 triliun) Sebagai membangun jaringan pengisian daya.
Kendati langkah ini Menunjukkan komitmen kuat Vingroup Pada VinFast, beberapa investor masih khawatir tentang Sustainability Keuangan perusahaan. Kerugian operasional VinFast yang masih tinggi dan Penarikan Kembali produk menjadi perhatian utama.
Akan Tetapi, Vingroup tetap optimistis Bersama prospek VinFast Di pasar Kendaraan Pribadi Elektrik yang berkembang pesat, terutama Bersama Pemberian pemerintah Vietnam yang ingin menjadikan Negeri ini sebagai pusat produksi Kendaraan Pribadi Elektrik Di Asia Tenggara.
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Induk Vinfast Rela Jual Anak Perusahaan Untuk Kendaraan Pribadi Elektrik