Jakarta –
Kompleks Masjid Al Aqsa menjadi situs suci Bagi agama Yahudi, Kristen dan Islam. Bagi umat muslim, Masjid Al Aqsa menjadi salah satu terpenting Bagi perjalanan agama Islam.
Sesudah diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Mi’raj Untuk Masjidil Haram Hingga Masjidil Aqsa. Sambil Itu, menurut Britannica, Bagi Yahudi, Al Aqsa merupakan tempat keberadaan kuil-kuil Yahudi yang tercantum Hingga kitab sucinya. Yahudi atau Yudaisme merupakan agama monoteistik tertua Hingga dunia. Agama ini sudah ada Sebelum 2.000 SM.
Meski begitu, ada aturan mengenai larangan Sebagai Umat Yahudi beribadah Hingga tempat ini. Mengapa begitu?
Mengenal Kompleks Masjid Al-Aqsa
Kompleks Masjid Al Aqsa berada Hingga Kota Lama Yerusalem. Menurut laman Reuters, Bagi umat Islam, kompleks ini disebut sebagai al Haram al Sharif atau The Noble Sanctuary). Sambil Itu, orang Yahudi menyebutnya Bersama Har-ha-Bayit atau Temple of Mount.
Umat Islam menganggap situs ini sebagai tempat suci ketiga Untuk Islam Sesudah Mekah dan Madinah. Al Aqsa menjadi nama yang diberikan Sebagai keseluruhan kompleks dan menjadi Tempattinggal Bagi dua tempat suci Islam, yaitu Masjid Al Aqsa dan Masjid Kubah Batu atau Dome of the Rock.
Kompleks ini menghadap Hingga Tembok Barat atau tembok ratapan, sebuah tempat berdoa-orang Yahudi, yang menjadikan Temple of Mount sebagai situs paling suci mereka. Orang-orang Yahudi mempercayai bahwa Raja Salomo membangun kuil pertama Hingga sana 3.000 tahun yang lalu.
Sebagai situs tersuci agama Yahudi dan ketiga Bagi umat Islam, Al Aqsa berada Hingga bawah kekuasaan Israel Sebelum Konflik Bersenjata Arab-Israel Ke tahun 1967. Meski begitu, situs-situs Hingga kompleks Al Aqsa dikelola Bersama hati-hati dan ada Hingga bawah pengawasan Yordania.
Mengapa Orang Yahudi Tidak Diizinkan Beribaadah Hingga Area Masjid Al Aqsa?
Menurut Middle East Eye, Di berabad-abad, pemerintah Israel melarang kegiatan keagamaan Yahudi Hingga area Masjid Al Aqsa. Berikut beberapa alasannya.
1. Status Quo
Ke tahun 1517, Kekaisaran Ottoman merebut Yerusalem dan menguasai kota tersebut Di 400 tahun. Akan Tetapi, Lalu Inggris merebutnya Hingga Konflik Bersenjata Dunia I.
Kekaisaran Ottoman melakukan berbagai upaya Sebagai mencegah bentrokan Hingga situs tersebut, baik Antara Muslim dan Yahudi, serta berbagai kelompok Kristen yang mengklaim tempat-tempat suci Hingga Yerusalem.
Ke akhirnya Hingga tahun 1757, Sultan Oman III Menerbitkan dekrit yang kini dikenal sebagai Status Quo. Dekrit ini menegaskan bahwa non Muslim hanya boleh berkunjung Hingga Al Aqsa, Akan Tetapi dilarang melakukan kegiatan ibadah. Semenara, hak Bagi orang Yahudi adalah menggunakan Tembok Barat Sebagai berdoa.
2. Orang Yahudi Disorot Tidak Suci
Kepala Rabi Israel yang diakui hukum sebagai otoritas rabi tertinggi Yudaisme Mengungkapkan, Temple of Mount merupakan tempat Maha Kudus atau tempat hadirat Tuhan Turun. Dari Sebab Itu, menginjakkan kaki Hingga situs suci tersebut berarti melakukan penistaan.
Dekrit tersebut dikeluarkan Sebelum tahun 1921. Para Rabbi kepala mengikuti pandangan Untuk Maimonides bahwa Shechinah (kehadirat Ilahi) masih ada Hingga lokasi sisa Bait Allah.
Orang-orang yang memasuki area Temple Mount tanpa ritual penyucian bisa dihukum Bersama kareth yaitu kematian Sebab ketetapan surgawi.
Meski terdapat larangan ini, muncul beberapa upaya agar umat Yahudi bisa beribadah Hingga Masjid Al Aqsa. Bagi banyak orang Yahudi religius, upaya penaklukan Temple Mount merupakan tanda akhir zaman.
Lalu, beberapa kelompok agama Yahudi mengatakan, desakan yang dilakukan bukan sekadar ingin beribadah Hingga Untuk Temple Mount. Ada keharusan Sebagai membangun kembali Kuil Ketiga Hingga situs tersebut.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kenapa Orang Yahudi Dilarang Ibadah Hingga Kompleks Masjid Al Aqsa?