Sekilas Seperti Vila Biasa, Ternyata Tempat Percetakan Uang Palsu Rp 22 M

Sekilas Untuk luar, vila putih ini tampak seperti vila biasa. Tapi Hingga baliknya, vila Hingga Sukabumi ini Di Sebab Itu tempat percetakan uang palsu senilai Rp 22 Miliar.

Terbaru-Terbaru ini, publik digegerkan Di temuan uang palsu (upal) senilai Rp 22 miliar. Lokasi percetakan upal itu disebut berada Hingga sebuah vila Lokasi Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan penelusuran, lokasi vila itu ternyata bukan Hingga Kecamatan Sukaraja. Vila yang menjadi lokasi percetakan upal itu tepatnya berada Hingga Kampung Pasir Ipis, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.

Bangunan vila bernuansa putih itu berdiri megah dua lantai Hingga Didekat pinggir jalan. Tak ada gerbang, hanya pagar kecil yang membatasi jalan Di pintu masuk vila.

Lokasinya pun terbilang cukup jauh Untuk pemukiman warga. Asep AR alias Ade Kebo (60), warga Disekitar mengatakan, mulanya ia tak tahu jika vila itu dijadikan tempat percetakan uang palsu.

Hanya saja, beberapa waktu lalu dia melihat ada kendaraan dinas TNI yang terparkir Hingga vila tersebut sepanjang hari Di dua pekan berturut-turut.

Kendaraan Pribadi itu diketahui milik pensiunan TNI Kolonel Chb (Purn) R Djarot. Pelat dinas Di Kendaraan Pribadi tersebut sudah kedaluwarsa mengikuti masa purnatugas Djarot Di 2021.

Kendaraan Pribadi berpelat dinas TNI tersebut dipinjam Di keluarga Djarot berinisial FF. FF sendiri sudah ditetapkan Di Sebab Itu salah satu Dugaan Pelaku atas peredaran uang Rp 22 miliar tersebut.

Asep mengatakan, Di dua pekan itu, Karya Hingga vila tertutup Untuk warga setempat. Sebagai salah satu tetua Hingga kampungnya, Asep merasa perlu mengetahui Karya Hingga vila tersebut, terlebih tak ada laporan kepada RT.

Kecurigaan Asep memuncak ketika dirinya menanyakan identitas petugas itu hingga sempat terjadi cekcok.

“Yang ditanya ya kita prosedur Hingga sini saja pengin tahu identitasnya tentara itu gimana kalau dinas itu, orang sini atau bukan saya pengin tahu saja sebagai Komunitas Hingga sini. (Karya Hingga vila) tertutup, terkunci, terus mobilnya ditaro (diparkir) Hingga luar sini,” ujarnya.

Meski tak mengetahui secara pasti Karya Hingga Untuk vila Sebelumnya Perkara Pidana Hukum terungkap, Asep menyebut, salah seorang penjaga vila pernah menyampaikan kejanggalan. Kepada Asep, penjaga vila mengaku pernah mendengar suara mesin, Justru CCTV pun ditutup Di lakban.

“Katanya yang kerja Hingga sini, ada (suara) cuman Hingga sana suara mesin doang. Nggak tahu, dia nggak bisa masuk, dia juga ngebahas orang lain nggak bisa masuk. Di Sebab Itu kuncinya diganti. Malah CCTV itu ditutup lakban, Hingga Untuk juga ditutup ada kamar rahasia katanya gitu,” ungkapnya.

——

Artikel ini telah naik Hingga detikJabar.