Wisata  

4 Penilaian Megawati soal Wisata Bali, Bandara Terbaru hingga Sarang Penyalahgunaan Narkotika



Jakarta

Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bukan sekali ini kali mengkritik Aturan Perjalanan Hingga Luarnegeri Bali. Mulai Didalam Ide Bandara Bali Utara, melarang tarian Bali dipentaskan Hingga hotel, hingga menilai Pulau Dewata sarang peredaran Penyalahgunaan Narkotika.

Megawati menyebut pengelolaan Perjalanan Hingga Luarnegeri Bali amburadul. Komunitas lokal yang harus menanggung akibat salah kelola itu.

Salah satu yang dicontohkan Megawati adalah krisis air yang dialami warga Sebab adanya pembangunan fasilitas turis yang masif.


Terbaru, Megawati juga menyoroti tempat-tempat Kehidupan Malam dan kafe Hingga Bali. Dia menyebut kafe dan tempat Kehidupan Malam Hingga Pulau Dewata menjadi sarang penyebaran Penyalahgunaan Narkotika.

Berikut rangkuman kritikan Megawati soal Perjalanan Hingga Luarnegeri Bali:

1. Bali Dari Sebab Itu Sarang Peredaran Penyalahgunaan Narkotika

Megawati mengkritik maraknya kafe dan tempat Kehidupan Malam Hingga Bali yang menjadi sarang peredaran Penyalahgunaan Narkotika. Menurutnya, ini merupakan imbas Didalam pengelolaan Perjalanan Hingga Luarnegeri yang amburadul dan tidak terkontrol.

Megawati mengatakan buruknya pengelolaan Perjalanan Hingga Luarnegeri berimbas kepada kehidupan Komunitas lokal. Megawati menceritakan pengalamannya ketika menjadi Volunteer Hingga tempat rehabilitasi.

“Saya udah marah tuh sama Pak Koster, mana dia orangnya, udah nggak ada ya, oh itu dia, awas loh ya, masa kafe-kafe dibiarin kayak jamur aja, aku bilang itu kan tempat Penyalahgunaan Narkotika,” kata Mega Di Rakernas Hingga-V PDIP, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).

“Eh saya pernah sukarelawan loh, nggak dibayar, kalau Lagi sakau waduh ini kepala katanya panas dan apa, itu bentur-benturkan Hingga tembok loh harus dipegangi loh. Dikasih kayak dikerendem waktu dulu pakai batu es Sebagai melawan katanya panas, panas sekali, loh kok gitu senang ya,” dia menambahkan.

Megawati membeberkan Perjalanan Hingga Luarnegeri Hingga Bali yang Disorot tidak terkontrol menimbulkan masalah Untuk Komunitas lokal. Megawati Merangsang perlunya alokasi kuota Sebagai mengatasi Perjalanan Hingga Luarnegeri Hingga Bali.

2. Penilaian Krisis Air Dampak Pembangunan

Megawati juga mengungkapkan ada aduan warga yang kekurangan air lantaran dampak pembangunan Untuk turis yang masif.

“Bali ini lama-lama ini udah mulai greneng-greneng kekurangan air, Sebab orang pulaunya segitu, maunya terus selalu alasannya itu tourism. Turisme-turisme boleh, tapi kan terukur Didalam kecil pulaunya. Ini nggak, ayok dihantam aja,” ujar Megawati.

Megawati mengaku khawatir Didalam Komunitas Bali yang justru tak menikmati keindahan dan alam pulaunya. Ia mengatakan harus ada sistem Perjalanan Hingga Luarnegeri yang terukur Hingga sana supaya warga Hingga Bali tetap bisa ‘bernapas’.

“Terbaru rakyatnya nanti kan kasihan tidak menikmati yang datang turis, turis Asing, saya bilang, mbok dialokasi kuota. Dari Sebab Itu napas pulaunya itu ada tidak tertekan gitu. Ini semua pikirannya adalah tourism saya bilang, saya bukannya antiturisme loh tapi terukur, Sebab tourism itu juga Untuk kehidupan rakyat kita, bukan terbalik,” ujarnya.

3. Penilaian Ide Pembangunan Bandara Bali Utara

Megawati mengamuk atas Ide pembangunan Bandara Internasional Bali Utara. Mengamuknya Megawati berawal Didalam Keluhan Masyarakat yang ia sampaikan Yang Terkait Didalam Ide pembangunan bandara Hingga Bali. Megawati Malahan sampai bertanya Hingga Seskab Pramono Anung Yang Terkait Didalam Ide tersebut.

“Saya bilang, lo, sama Pram (Sekretaris Tim Menteri Kerja Pramono Anung). Pram, tolong banget, ini atas warga Bali. Aku bilang, jangan mikirin diri sendiri. Pulau Bali ini penduduknya hanya beberapa, terus yang mau datang Hingga sini hanya investor doang. Saya mau rakyat Bali saya juga ada yang menjadi pengusaha dan lain sebagainya,” kata Megawati Di keterangan tertulis PDIP, Senin (16/1/2023).

“Kita ini Negeri merdeka berdaulat. Rakyatnya bebas aktif merdeka, eh masih mau Dari Sebab Itu budak. Disampaikan Hingga Pak Jokowi. Kalau ini boleh ditulis. Mau dimarahin Pak Jokowi, saya marah lagi. Nanti dibilang Ibu Mega Menunjukkan kekuatannya. Aduh, orang ini Sebagai rakyat,” imbuh dia.

Putri Ri Hingga-1 RI Sukarno itu bercerita Gubernur Bali I Wayan Koster bersama wakilnya dan mantan Pembantu Ri Perjalanan Hingga Luarnegeri Wishnutama Kusubandio juga pernah menjelaskan perihal pembangunan tersebut.

“Saya bilang nggak. Saya mewakili rakyat Bali. Nah ini masukin kalau berani, biarin Bali yang satu-satunya pulau yang PDI Perjuangan. Kenapa sih, kebayang nggak buang duit melulu,” kata Megawati.

Megawati menegaskan punya alasan dirinya menolak Di itu Sebab masih Di situasi Penyebara Nmassal COVID-19. Dana itu, kata Megawati, bisa dialokasikan Sebagai membantu Komunitas Bali.

Malahan, lanjutnya, dia pun sudah Menyediakan masukan kepada Pembantu Ri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yakni daripada membangun bandara Terbaru, lebih baik memanfaatkan Bandara Ngurah Rai.

“Saya nanya kepada Pak Budi Karya, sebenarnya Ngurah Rai itu ngopo sih runway-nya itu dibikin satu lagi? Coba pertanyaan aku sekarang, kalau ada Buleleng (Bandara Terbaru Hingga Bali Utara), Didalam Penyebara Nmassal kemarin sampai sekarang ini, nggak mabuk itu? Siapa yang Hingga sana?” ujar Megawati.

Hingga Di Itu, dia melihat terjadi kepadatan Hingga Bali ini jika Hingga Bandara Bali Utara terealisasikan. “Hingga Ngurah Rai iya, Hingga Buleleng iya, nggak sumpek itu rakyat Bali yang datang orang Asing semua?” tutur Megawati.

4. Minta Tarian Bali Tak Dipentaskan Hingga Hotel

Megawati juga meminta Wayan Koster yang Di itu menjabat Gubernur Bali Sebagai tidak lagi menampilkan tarian Bali Hingga hotel. Alasannya, tarian Bali Berencana terlihat secara fisik saja dan kehilangan jiwa seninya.

“Tadi Hingga jalan saya bilang Di Pak Koster, tolonglah jangan tarian Bali dibawa-bawa Hingga hotel, saya tidak setuju,” kata Megawati.

Menurut Megawati, hal itu Berencana membuat Karyaseni tari kehilangan rohnya. Ia melihat Di ini tarian Bali hanya terlihat fisiknya saja tidak Didalam jiwanya.

“Padahal itu mesti Dari Sebab Itu satu, fisik, dan jiwa,” kata dia.

Apalagi, Di melihat tarian Bali membuatnya secara tidak langsung ingin mengkritik. Sebab, sudah tidak ada lagi istilah maestro Hingga Bali.

Setelahnya Itu, Di Megawati melihat pemuda yang memainkan gamelan Di Peristiwa beberapa hari lalu. Ia merasa kesal Sebab memainkannya tidak Didalam jiwa.

“Saya kemarin ada gamelan itu, saya lihat orangnya hanya begini-begini (memukul) padahal saya diajari supaya punya gaya, itu rancu kalau istilah saya seperti kerasukan, itu langsung ada kekuatan gitu, kalau dibawakannya sesuai Didalam jiwa kita,” ujarnya.

“Maestro guru yang mumpuni, saya sudah lupa ada Mario, Kebyar Terompong. Aduh kalau saya lihat luar biasa dia, kan bisa lompat melewati gamelan Didalam berjongkok. Itu perlu disiplin, perlu diajarkan dan perlu dedikasi,” kata Mega.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang Hingga detikBali. Selengkapnya klik Hingga sini.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 4 Penilaian Megawati soal Wisata Bali, Bandara Terbaru hingga Sarang Penyalahgunaan Narkotika