Jakarta –
Badan Pengawas Terapi dan Hidangan (BPOM) menerbitkan perubahan aturan Yang Terkait Didalam label Ketahanan Pangan olahan berdasarkan kajian risiko Bisfenol A (BPA) Di air minum Untuk kemasan (AMDK).
Di peraturan terbaru, BPOM mewajibkan pencantuman potensi bahaya BPA Di air minum Untuk kemasan yang menggunakan kemasan polikarbonat. Diketahui, paparan BPA berasal Didalam banyak sumber berbahan plastik, salah satu yang paling signifikan secara intensitas dan risiko adalah galon air minum yang digunakan ulang.
Sebelumnya, BPOM menyebutkan galon polikarbonat paling banyak beredar Hingga Kelompok Didalam persentase 96% Didalam total galon air minum bermerek yang beredar. Berdasarkan data pemeriksaan BPOM Di fasilitas produksi Di 2021-2022, kadar BPA yang bermigrasi Di air minum lebih Didalam 0,6 ppm Menimbulkan Kekhawatiran berturut-turut hingga 4,58 persen. Begitu pun Didalam hasil pengujian Perpindahan Penduduk BPA Hingga ambang 0,05-0,6 ppm, Menimbulkan Kekhawatiran berturut-turut hingga 41,56 persen.
Guna melindungi Kelompok Didalam risiko Keadaan akibat paparan BPA, BPOM mewajibkan pelabelan BPA Di air minum Didalam kemasan polikarbonat. Sebelumnya, berbagai Negeri Hingga dunia pun telah melarang penggunaan BPA, seperti Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, China, Malaysia, dan Filipina.
Bahaya BPA Untuk Keadaan Tubuh
Dekan Fakultas Resep-Obatan Universitas Airlangga Prof Junaidi Khotib menyampaikan paparan BPA, terutama Untuk jangka panjang, dapat memicu berbagai gangguan Keadaan tubuh, termasuk sistem endokrin.
Sistem endokrin merupakan jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon yang mengontrol fungsi penting Untuk tubuh. Hal ini termasuk proses fisiologis, seperti Perkembangan, metabolisme, dan reproduksi.
“BPA dikenal sebagai endocrine disruptor alias senyawa yang mengganggu fungsi normal sistem endokrin tubuh,” kata Prof Junaidi Untuk keterangannya, Selasa (16/7/2024).
Di masuk Hingga tubuh Lewat medium Hidangan atau minuman yang ditempatkan Untuk wadah plastik, BPA Akansegera meniru hormon alami dan merebut tempat hormon tersebut Di reseptor Hingga berbagai organ. Dampaknya, terjadi gangguan hormonal Hingga Untuk tubuh.
Gangguan hormonal Lalu Akansegera mempengaruhi Perkembangan dan pubertas, serta fertilitas. Justru, sejumlah referensi ilmiah menyebutkan Kebugaran ini dapat memicu munculnya sel abnormal Di tubuh, serta Memperbaiki risiko Gangguan kardiovaskular, diabetes, dan hipertensi.
“Sistem endokrin yang terganggu, efeknya tidak langsung terasa. Akan Tetapi, berbahaya Untuk jangka panjang,” paparnya.
Upaya BPOM Lindungi Keadaan Kelompok
BPOM terus Melakukanupaya melindungi Keadaan Kelompok Lewat berbagai peraturan Yang Terkait Didalam. Di Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Terapi dan Hidangan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Ketahanan Pangan Olahan, terdapat dua pasal tambahan Yang Terkait Didalam pelabelan risiko BPA Di kemasan AMDK, yaitu 48a dan 61a, Didalam tenggat waktu transisi empat tahun Untuk produsen Untuk melakukan penyesuaian.
Adapun 48A berbunyi, ‘Keterangan tentang cara penyimpanan sebagaimana dimaksud Untuk Pasal 48 ayat (1) Di Label air minum Untuk kemasan wajib mencantumkan tulisan ‘simpan Hingga tempat bersih dan sejuk, hindarkan Didalam matahari langsung, dan benda-benda berbau tajam’.
Sambil Itu, Pasal 61A berbunyi, ‘Air minum Untuk kemasan yang menggunakan kemasan plastik polikarbonat wajib mencantumkan tulisan ‘Untuk Kebugaran tertentu, kemasan polikarbonat dapat melepaskan BPA Di air minum Untuk kemasan’ Di label’.
Junaidi mengungkapkan regulasi tersebut merupakan langkah pemerintah Untuk melindungi Keadaan Kelompok. Hal ini juga menjadi upaya peningkatan Belajar Yang Terkait Didalam bahaya BPA. Hingga Di Itu, menjadi bukti keberpihakan BPOM kepada Kelompok sebagai konsumen AMDK.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: BPOM Terbitkan Peraturan Label Bahaya BPA Di AMDK