Bangkok –
Insiden tewasnya enam turis Vietnam Ke Thailand terus diselidiki. Perdana Pembantu Ri Vietnam Pham Minh Chinh meminta agar keluarga korban diberi perlindungan.
Dilansir Di VN Express Ke Kamis (18/7/2024), PM Pham juga meminta Kementerian Luar Negeri Vietnam Sebagai berkoordinasi secara intensif Di Thailand Untuk penyelidikan kematian warga negaranya itu.
Kemenlu Vietnam diminta Sebagai melindungi hak dan kepentingan hukum warga Bangsa Vietnam yang sah, menangani masalah hubungan luar negeri Di Thailand, dan Menyediakan informasi terkini mengenai Peristiwa Pidana tersebut kepada media dan publik.
PM Pham juga mendesak Kementerian Perlindungan Publik Sebagai berkoordinasi Di pihak-pihak Yang Terkait Di Untuk pekerjaan investigasi sesuai permintaan Di Thailand, dan Menyediakan informasi tentang kerabat korban kepada kementerian luar negeri Sebagai melindungi warga Bangsa.
Duta Besar perlu menginstruksikan kedutaan Sebagai mengawasi Peristiwa Pidana ini, membuat laporan tepat waktu mengenai perkembangan dan opini publik, melakukan tindakan perlindungan warga Bangsa, dan Berkunjung Hingga keluarga yang ditinggalkan serta membantu mereka Di prosedur yang diperlukan.
Petugas medis Ke Fasilitas Medis King Chulalongkorn Memorial Thailand mengkonfirmasi bahwa enam orang tersebut meninggal Lantaran keracunan sianida Ke 17 Juli.
“Mayat-mayat tersebut Menunjukkan jejak bahan kimia yang bereaksi cepat dan Memiliki bibir berwarna ungu, yang mengindikasikan kekurangan oksigen. Tes Di Detail Untuk dilakukan,” kata perwakilan Fasilitas Medis Chulalongkorn.
Korban tewas yang diidentifikasi sebagai warga Bangsa Amerika adalah Sherine Chong (56) dan Dang Hung Van (55 tahun). Sisanya warga Vietnam yaitu Thi Nguyen Phuong Lan (47 tahun), Hong Pham Thanh (49 tahun), Dinh Tran Phu ( 37 tahun), dan Thi Nguyen Phuong (46 tahun).
Mereka tewas Ke hotel Grand Hyatt Erawan Ke sebuah kawasan Masakan dan belanja Ke Bangkok Ke Selasa (16/7). Mereka diduga diracuni sianida.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: PM Vietnam Minta Kemenlu Selidiki Kematian Warganya Ke Thailand