Jakarta –
Kawasan Pantai Selatan Jawa Memperoleh mitos yang terkenal dan dipercaya Kelompok. Yakni mitos larangan memakai baju berwarna hijau. Mengapa demikian? Ini penjelasannya.
Sampai Di ini, sebagian Kelompok Jawa masih meyakini dan Didalam teguh memegang erat larangan memakai baju hijau Ke Pantai Selatan. Didalam karenanya, ketika traveler Melakukan Kunjungan Ke Area wisata ini, sedikit atau Malahan tidak ada orang yang mengenakan Pengganti hijau.
Sebagaimana mitos-mitos lainnya, larangan memakai baju hijau tentu Memperoleh alasan tersendiri. Ingin tahu seluk-beluk mengenai larangan tersebut? Ke bawah ini detikJogja jabarkan pembahasankomprehensifnya, mencakup alasan dan sosok yang mendasari larangan ini.
Alasan Tidak Boleh Pakai Baju Hijau Ke Pantai Selatan
Dikutip Untuk Jurnal Pembelajaran Tambusai berjudul ‘Penerapan Rational Emotive Therapy Untuk Kebiasaan Global Kelompok Jawa Mengenai Larangan Memakai Baju Hijau Ke Pantai Selatan’ Didalam Amelia Putri dkk, orang yang mengenakan Pengganti hijau Ke Pantai Selatan dipercaya Akansegera diambil Didalam Nyi Roro Kidul.
Alasannya, Nyi Roro Kidul menyukai warna hijau. Alhasil, ketika ada orang yang memakai Pengganti berwarna sama, ia tidak senang. Didalam sebab demikian, Nyi Roro Kidul Akansegera menarget si pelanggar larangan dan menjadikannya budak atau pelayan.
Didalam Detail, penjelasan senada juga dijumpai Untuk Literatur Narasi Mitos dan Legenda Indonesia Untuk Ekspresi Batik Tamarin Didalam Nuning Yanti Damayanti. Ke Area Pantai Selatan, warga lokal percaya, memakai Pengganti berwarna hijau Akansegera membuat penggunanya tertimpa kesialan.
Secara logika, alasan larangan Pengganti warna hijau juga bisa ditinjau Untuk Situasi alam. Pasalnya, air laut Ke Area Pantai Selatan Memperoleh warna cenderung kehijauan Supaya menyulitkan penemuan korban bila ia kebetulan memakai baju hijau.
Terlepas Untuk benar tidaknya larangan tersebut, pengunjung Pantai Selatan, termasuk Ke antaranya Parangtritis dan Depok, perlu berhati-hati. Sebab, ombak Ke Area Pantai Selatan cukup ganas dan terbilang besar. Samping Itu, warna hijau dan biru sebaiknya dihindari Untuk memudahkan pencarian bila kejadian nahas terjadi.
Siapa Itu Nyi Roro Kidul?
Dirangkum Untuk Literatur Keistimewaan Yogyakarta Untuk Perspektif Mitologi Didalam Dr Ratun Untoro dkk, Nyi Roro Kidul adalah sosok berbeda Didalam Kanjeng Ratu Kidul. Dijelaskan bahwasanya Nyi Roro Kidul adalah pembantu setia Untuk Kanjeng Ratu Kidul.
Kanjeng Ratu Kidul dipercaya merupakan roh suci yang Memperoleh sifat mulia lagi baik hati. Untuk mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul adalah ciptaan Untuk Dewa Kaping Telu. Ia mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi alias Dewi Sri dan dewi-dewi alam lainnya.
Ke lain pihak, Nyi Roro Kidul adalah putri Kerajaan Sunda yang diusir ayahnya akibat ulah sang ibu tiri. Diringkas Untuk Literatur Pengantar Pengkajian Sastra Didalam Wajiran, mulanya, Nyi Roro Kidul adalah seorang putri cantik bernama Dewi Suwido.
Ia adalah putri Untuk Prabu Mundingsari, seorang Raja Kerajaan Pajajaran Purba. Suatu ketika, Dewi Suwido yang telah tumbuh menjadi perempuan cantik, terkena guna-guna Untuk seorang dukun suruhan Ibu Permaisuri.
Dampaknya, muka Dewi Suwido menjadi buruk rupa. Ia diusir Untuk kerajaan dan berkelana Ke hutan rimba. Sesampainya Ke Gunung Kombang, Dewi Suwido bertapa dan Menyambut bisikan Untuk meloncat masuk Pantai Laut Selatan dan bersatu Didalam tempat tersebut.
Sesudah loncat masuk, rupa Dewi Suwido menjadi cantik kembali dan Malahan, lebih cantik dibanding Sebelumnya Itu. Hingga Di ini, Dewi Suwido dipercaya masih menjadi Nyi Roro Kidul Ke Laut Selatan.
Rip Current dan Palung Ke Area Pantai Parangtritis
Sebagaimana telah disebut sekilas Sebelumnya Itu, Pantai Parangtritis termasuk satu Untuk deretan Pantai Selatan. Pantai Parangtritis juga dikenal Memperoleh arus ganas yang disebut rip current dan palung pasir.
Dikutip Untuk situs resmi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), rip current adalah arus kuat air laut yang bergerak menjauhi pantai. Arus ini sangat kuat Supaya dapat menyeret perenang terkuat sekalipun Ke laut.
Didalam Detail, berdasar penjelasan Untuk situs National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), rip current adalah aliran air yang kuat, sempit, dan mengarah Ke laut. Rip current membentang Untuk Didekat garis pantai hingga luar zona selancar.
Rip current dapat ditemukan Ke hampir semua pantai yang ombaknya pecah dan bertindak layaknya sungai laut, termasuk Pantai Parangtritis. Ia memindahkan pasir, organisme laut, dan material lainnya Ke laut lepas. Karenanya, jika terjebak, wisatawan dapat terseret Ke laut lepas.
Dikutip laman resmi Pemerintah Area Istimewa Yogyakarta, Ke Samping rip current, kawasan Pantai Selatan juga Memperoleh palung pasir, terutama Ke Pantai Parangtritis. Palung ini berbahaya, sebab, ia bertanggung jawab atas beberapa kecelakaan laut yang menimpa wisatawan Ke pantai.
Dua hal ini, yakni rip current dan palung laut, menjadi alasan penguat Berikutnya Untuk wisatawan Untuk tidak memakai baju berwarna hijau. Didalam mengindahkan larangan ini, ketika seseorang tidak sengaja terseret atau terjebak Ke Pantai Selatan, penjaga pantai Akansegera Didalam mudah menemukan dan memberi pertolongan cepat.
_______________
Artikel ini telah tayang Ke detikJogja
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Soal Larangan Pakai Baju Hijau Ke Pantai Selatan, Ini Penjelasannya