—
Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi) menyarankan pemerintah kota Menyusun layanan transportasi umum sebagai antisipasi potensi kemacetan lalu lintas yang diperkirakan Akansegera Meresahkan Di 10-20 tahun Ke Didepan.
Pesan tersebut disampaikan Jokowi kepada para wali kota se-Indonesia yang hadir Ke Diskusi Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVII Tahun 2024, Ke Jalan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
“Lantaran kalau tidak, 10-20 tahun yang Akansegera datang, semua kota Akansegera macet. Enggak percaya? Kita lihat nanti, kalau enggak kota-kota siap dan menyiapkan diri mengenai transportasi massalnya,” kata Jokowi, dikutip Di kanal Youtube Sekretariat Kepala Negara, Selasa (4/6).
Pernyataan Jokowi ini selaras yang dia sampaikan Ke awal tahun. Ke Januari lalu dia pernah bilang kemacetan terjadi hampir Ke semua kota, terutama Ke Pulau Jawa.
“Hampir Ke semua kota, utamanya kota-kota yang ada Ke Jawa, macet. Ada yang sudah macetnya parah, ada yang macetnya sedeng-sedeng, ada juga yang macetnya Terbaru mulai macet, tapi macet,” kata Jokowi Di meresmikan Terminal Pakupatan Tipe A, Serang, disiarkan Lewat akun Youtube Sekretariat Kepala Negara, Senin (8/1).
Salah satu faktor yang bikin macet disebut Jokowi adalah pilihan warga yang membeli kendaraan Di punya kekuatan Perbankan yang cukup. Hal ini juga dikatakan Mendorong Kelompok meninggalkan transportasi massal.
“Kenapa? Lantaran orang sekarang ini hampir semuanya, begitu Memiliki kekuatan ekonomi, Perbankan, langsung yang dibeli Kendaraan Pribadi, yang dibeli sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua. Semuanya menggunakan kendaraan pribadi dan meninggalkan transportasi massal,” kata Jokowi Ke Januari lalu.
Transportasi massal
Jokowi Ke Rakrnas Apeksi XVII Tahun 2024 menegaskan Wacana pembangunan kota harus disusun secara detail Sebagai mewujudkan kawasan yang layak huni dan menyenangkan Untuk Kelompok.
Jokowi tidak ingin situasi perkotaan Ke Indonesia mencekam akibat meningkatnya pengangguran dan tunawisma.
“Jangan sampai kita Memiliki kota yang sekarang ini banyak terjadi Ke Eropa maupun Ke Amerika, kota-kota yang mencekam, Lantaran penganggurannya banyak, Lantaran homeless-nya banyak, dan kita tidak ingin itu terjadi Ke Negeri kita Indonesia,” katanya.
Kemacetan lalu lintas merupakan salah satu permasalahan perkotaan yang disoroti Jokowi Di agendanya Lantaran permasalahan tersebut mulai berdampak Ke sebagian besar kota besar Ke Indonesia.
Di kesempatan tersebut, Kepala Negara juga membenarkan situasi kemacetan lalu lintas tersebut kepada Walikota Balikpapan, Walikota Surabaya, Walikota Bandung, dan Walikota Medan.
Yang dikonfirmasi Bersama Kepala Negara semuanya membenarkan situasi kemacetan lalu lintas kendaraan Ke kawasan tersebut.
“Kita melihat sekarang ini sudah banyak kota-kota Ke Negeri kita itu sudah mulai macet. Bersama sebab itu, Wacana kota mengenai transportasi massal, transportasi umum, itu harus disiapkan,” katanya.
Kepala Negara berharap penataan ruang kota yang detail dapat Memperkenalkan perkotaan yang bermartabat dan bernilai Untuk masyarakatnya. Bersama Langkah Tersebut, Kelompok Akansegera kembali Berkunjung Ke kota tersebut.
“Kita ingin menjadikan semua kota itu lifeable, nyaman dihuni, dan juga yang lovable, orang yang berkunjung Ke sana senang ingin kembali berkunjung, dan orang yang tinggal Ke situ juga sangat mencintai kotanya, Lantaran kotanya Memberi pelayanan publik yang baik kepada masyarakatnya,” katanya.
Jokowi mengatakan terdapat transportasi massal Terbaru bernama Autonomous Rapid Transit (ART) yang menjadi solusi masalah kemacetan Ke perkotaan.
“Ada Produk Internasional Terbaru yang namanya ART, autonomous rapid transit, tidak pakai rel, tetapi pakai magnet. Bisa tiga gerbong, dua gerbong, atau satu gerbong. Nah, ini jauh lebih murah,” kata Jokowi.
Jokowi melihat ART dapat menjadi solusi Terbaru Sebagai kota-kota besar Indonesia. Kepala Negara juga bersedia Memberi APBN Sebagai membangun ART bila ada kota yang bersedia.
“Kalau ada APBD punya kemampuan, tolong berhubungan Bersama Pak Pembantu Presiden Pembantu Presiden Perhubungan, bisa Untuk-Untuk 50:50. APBD 50 persen, APBN 50 persen,” ujar Jokowi.
“Kalau tidak, 10 -20 tahun Akansegera datang semua kota Akansegera macet,” imbuh Jokowi.
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Jokowi Prediksi Semua Kota Macet Setidaknya 10 Tahun Di Sekarang