Pejabat Tingginegara Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Untuk Kegiatan Nikkei Forum 2024 Di Tokyo, Jepang. FOTO/dok.SINDOnews
“Di Wabah Internasional Covid-19, yang belum pernah terjadi Sebelumnya, perekonomian Indonesia mampumenjadi salah satu yang berkinerja terbaik Di dunia. Sebelum kuartal kedua tahun 2021, perekonomian Indonesia terus berada Di tingkat Perkembangan rata-rata year on year Untuk kisaran 5%,” ujar Airlangga Untuk pernyataannya, Minggu (26/5/2024).
Perkembangan ekonomi Indonesia Di kuartal pertama tahun 2024 juga mampu mencatatkan angka sebesar 5,11% secara tahunan (year on year/yoy) serta diikuti Bersama tingkat Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa Di bulan April 2024 sebesar 3,00% (yoy), tetap terjaga Untuk kisaran sasaran 2,5±1%. Bersama Detail, PDB per kapita Indonesia juga cenderung Meresahkan Sebelum Wabah Internasional Bersama target pendapatan per kapita USD5.500 Di tahun ini.
“Indonesia Merangsang Perkembangan ekonomi yang stabil Lewat stabilitas politik dan sosial. Tentu saja hal ini merupakan sebuah Situasi yang sangat baik Untuk para investor maupun para pelaku Usaha dan pelaku ekonomi,” ujar Airlangga.
Pemerintah Indonesia Pada ini juga Untuk melakukan transisi secara bertahap Untuk memastikan Sustainability berbagai Inisiatif. Transformasi ekonomi yang menjadi agenda utama Berencana terus dilaksanakan Untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Arah Aturan transformasi ekonomi ditempuh Untuk menghindari middle income trap Untuk 20 tahun Di Didepan Lewat 2 skenario yakni Transformatif Bersama Perkembangan ekonomi sebesar 6% per tahun Untuk lepas Untuk middle income trap Di tahun 2041 dan optimistis Bersama Perkembangan ekonomi sebesar7% per tahun Untuk lepas Untuk middle income trap Di tahun 2038.
Selain Aturan transformasi ekonomi, reformasi struktural juga Berencana terus dilakukan. Pemerintah Untuk tetap menjaga iklim Penanaman Modal Lewat kemudahan prosedur Melakukanlangkah-Langkah, salah satunya Lewat implementasi penuh Undang-Undang Cipta Kerja.
“Untuk mendukung reformasi struktural, Pemerintah Indonesia telah melakukan proses Untuk menjadi anggota OECD. Bersama Menerapkan standar OECD, diharapkan mampu mendukung pencapaian target PDB per kapita sebesar USD 30.300 Di tahun 2045,” ujar Menko Airlangga.
Bersama Detail, Pemerintah Indonesia juga terus menggabungkan mesin Perkembangan konvensional seperti pembangunan infrastruktur, ketahanan Ketahanan Pangan, dan kerja sama internasional Bersama Merangsang mesin Perkembangan Terbaru yang diperkuat Bersama industrialisasi secara masif, Transformasi Digital, dantransisi energi. Kombinasi ini Berencana didukung Bersama penguatan ketahanan dan pemberdayaan ekonomi. Kerja sama internasional juga merupakan salah satu prioritas Pemerintah Indonesia, termasuk aksesi OECD. Pemerintah Indonesia juga berharap dapat menjadi anggota penuh OECD Untuk waktu 3 tahun.
Baca Juga: Raffi Ahmad Mau Dipasang Di Mana Di Pemungutan Suara Lokal 2024? Airlangga: Bisa Jateng atau Jakarta
Reformasi Aturan Bersama mengacu Di standar OECD tidak hanya Berencana Memperbaiki prediktabilitas dan transparansi Aturan, Akan Tetapi Indonesia juga Berencana membantu menentukan standar perekonomian Internasional Agar menjadi tolok ukur Penanaman Modal yang berkelanjutan dan berkualitas. Untuk kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan sejumlah keterlibatan aktif Indonesia Untuk berbagai kerja sama ekonomi seperti Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) Untuk memperluas pasar dan Merangsang peningkatan Penanaman Modal.
Airlangga juga mengungkapkan Aturan hilirisasi Untuk menciptakan nilai tambah. Indonesia telah memainkan peran penting Yang Terkait Bersama critical minerals Untuk baterai Sepedamotor Listrik Untuk industri Kendaraan Pribadi serta Energi Ramah Lingkungan. Nikel, tembaga, bauksit, dan timahyang dimiliki Indonesia menjadi Dibagian Untuk industri terbarukan, industri luar angkasa, dan Malahan industri Defender.
“Yang Terkait Bersama transisi energi, Indonesia sebagai salah satu inisiator Asia Zero Emission Community (AZEC) menekankan pentingnya pendanaan inklusif Untuk kerja sama dekarbonisasi dan Pindah Keahlian rendah karbon. Pada ini setidaknya terdapat 12 proyek kerja sama nyata Untuk kerangka AZEC dan 3 proyek diantaranya sudah Untuk tahap implementasi,” pungkas Airlangga.
(nng)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Airlangga Beberkan Sukses Ekonomi Indonesia Di Nikkei Forum 2024