Jakarta –
Konsumsi manis sering dicap buruk Untuk Kesejaganan, salah satunya memicu jerawat. Akan Tetapi apakah benar sering makan Konsumsi manis berisiko membuat jerawat timbul?
Banyak orang tergolong ‘sweet tooth’ alis Pendukung Konsumsi manis. Mereka seolah tak bisa berhenti makan Di dihadapkan Bersama berbagai pilihan Konsumsi manis.
Menikmati Konsumsi ini sebenarnya tak salah, tapi jika berlebihan dapat menimbulkan risiko Kesejaganan. Salah satu yang banyak disebut adalah Konsumsi manis memicu jerawat.
Anjali Mahto, konsultan dermatologis Di the British Association of Dermatologists mengatakan, jerawat terjadi Sebab adanya kombinasi Di hormon, kebersihan, dan faktor Life Style seperti Tekanan dan pola makan.
Baca juga: 5 Hidangan Non Halal Khas Manado, Bukti Kekayaan Makanan Indonesia
Sebab berbagai faktor ini, “perubahan pola makan saja umumnya tidak direkomendasikan sebagai satu-satunya Perawatan Untuk pasien yang berjerawat,” kata Tanya Greywal, Ahli Perawatan Kulit dan instruktur Ke University of Washington kepada Live Science.
Studi Konsumsi Bergizi menemukan hubungan Di asupan gula dan jerawat. Studi Di China, Perancis dan Turki melacak pola makan partisipan dan menemukan korelasi Di keduanya.
Akan Tetapi, Studi observasional tersebut tidak membuktikan bahwa gula menyebabkan jerawat; faktor bersama lainnya Mungkin Saja mendasari hasil tersebut.
Di uji coba terkontrol secara acak Ke Korea Selatan, peserta Bersama jerawat yang menjalani Asupan Konsumsi rendah karbohidrat dan rendah glikemik Merasakan sedikit perbaikan Ke jerawat mereka dibandingkan Bersama peserta yang melakukan Asupan Konsumsi banyak karbohidrat.
Dampak konsumsi gula Untuk Kesejaganan kulit
Meski tak berhubungan langsung Bersama munculnya jerawat, tapi konsumsi Konsumsi manis atau gula Di jumlah yang banyak bisa berdampak buruk Untuk kulit dan memperburuk jerawat.
Melansir Forbes, sifat oksidatif Ke gula dapat memicu jerawat. Gula dan Konsumsi Bersama indeks glikemik tinggi bisa menyebabkan peradangan yang menyebar Ke seluruh tubuh.
Konsumsi tinggi gula dan lemak jenuh, seperti roti putih, permen, gorengan, es krim, dan soda menyebabkan lonjakan kadar insulin tubuh yang Lebih memperburuk peradangan.
Baca juga: TikToker Nekat Seharian Tiru Pola Makan Donald Trump
Lonjakan insulin dapat memicu produksi Energi Makanan dan memburuk Kesejaganan kulit. Foto: The Langham, Jakarta
|
Lonjakan insulin yang tajam Memperbaiki produksi Energi kulit dan berkontribusi Di penyumbatan folikel, yang dapat memperburuk warna kulit.
Di Itu, gula dan tepung putih termasuk karbohidrat sederhana yang Bersama cepat dipecah Dari tubuh dan diubah menjadi glukosa Di darah.
Ketika ini terjadi, tubuh Akansegera bereaksi Bersama memproduksi insulin Untuk melawan lonjakan kadar glukosa, yang menyebabkan peradangan, dan memproduksi enzim yang menempel Ke kolagen tubuh Melewati proses oksidatif yang dikenal sebagai glikasi.
Proses ini memecah kolagen dan elastin, menyebabkan kulit tampak menua, kendur, dan keriput. Glikasi tidak hanya Memperbaiki munculnya penuaan, tetapi juga dapat memperburuk Kebugaran seperti jerawat dan rosacea.
Maka Itu, meski banyak faktor yang bisa menyebabkan jerawat, membatasi konsumsi Konsumsi manis juga berperan Di menjaga Kesejaganan kulit.
Artikel ini sudah tayang Ke CNN Indonesia Bersama judul “Benarkah Konsumsi Manis Menyebabkan Jerawat? Ini Kata Ahli”
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Apa Benar Sering Ngemil Manis Bikin Jerawat Timbul? Ini Kata Ahli