Jakarta –
Di beberapa kota Bersama hawa panas seperti Jakarta, kebutuhan Berencana air conditioning (AC) memang sangat dibutuhkan Dari banyak orang. Agar, AC menjadi salah satu Barang Dagangan yang wajib ada Di setiap ruangan.
Baik Pada siang atau malam hari, biasanya AC Berencana tetap ‘hidup’ Sebagai membuat ruangan tetap menjadi dingin. Malahan, banyak orang yang tidur Bersama keadaan AC tetap menyala semalaman.
Imbasnya, tak sedikit mitos yang beredar Yang Berhubungan Bersama tidur Bersama penggunaan AC, salah satunya jika disebut-sebut dapat menyebabkan Situasi paru-paru basah atau istilah medisnya pneumonia. Lantas, bagaimana faktanya?
Spesialis paru dr Deny Noviantoro, SpP mengatakan penyebab paru-paru basah Sebab tidur semalaman menggunakan AC atau kipas angin adalah mitos. Justru yang menyebabkan pneumonia menurut dr Deny adalah adanya debu, bakteri, Mikroba, hingga jamur Di ruangan atau yang menempel Di benda tersebut.
“Bisa Jadi hampir sama ya Bersama kipas angin (mitos), Sebagai AC sendiri memang direkomendasikan Sebagai dibersihkan secara berkala. Dicuci Bisa Jadi setiap 2 atau 3 bulan. Agar debu-debu yang menempel Di AC itu Berencana hilang,” ujar dr Deny Di webinar daring, Selasa (25/6/2024).
Meski begitu, dr Deny menyebut terdapat Situasi Pada seseorang Memiliki tubuh yang memang tidak kuat menahan hawa yang dingin. Walhasil, penggunaan AC yang berlebihan justru bisa menurunkan imunitas Di paru-parunya, serta lebih berisiko terkena paru-paru basah.
“Fakta bahwa cuaca dingin atau udara dingin Bisa Jadi Sebagai sebagian orang Berencana menurunkan imunitas (paru-paru). Karena Itu ada orang yang tidak Bertahan Bersama udara dingin, nah itu memang harus dihindari penggunaan AC secara berlebihan,” kata dr Deny.
“Kalau rekomendasinya memang AC tidak digunakan secara terus menerus ya, lebih baik memang AC diganti Bersama udara terbuka, cukup ventilasi, dan sinar matahari masuk Di kamar tersebut,” sambungnya.
Sebelumnya Itu, dr Deny juga menegaskan jika kipas angin merupakan penyebab utama seseorang terkena paru-paru basah adalah mitos belaka. Ia membeberkan kipas angin yang kotor justru Berencana menimbulkan pneumonia.
“Sebagai kipas sendiri sebenarnya adalah mitos ya, tapi memang jika kipas itu menempel bakteri, Mikroba, atau jamur Di situ Sebab Bisa Jadi nggak pernah dibersihkan atau apa, nah itu yang berbahaya. Ketika kipas itu bersih Lalu kecepatannya juga biasa saja, itu tidak ada masalah sebenarnya Pada kita kondisinya fit,” kata dr Deny.
“Cuman kadang-kadang Situasi kita Di turun, Karena Itu Bisa Jadi bakteri yang seharusnya kita bunuh bisa menimbulkan Tanda-Tanda. Karena Itu bukan serta merta kipas angin itu Berencana menyebabkan Situasi paru-paru basah, tidak,” sambungnya.
dr Deny juga mengingatkan Sebagai setiap orang menjaga kebersihan ruangannya Di debu yang Bisa Jadi bisa menjadi sumber Gangguan. Bakteri-bakteri yang datang bersamaan Bersama debu justru bisa menjadi petaka kita seseorang tidak Di Situasi yang fit.
“Namanya debu apalagi ruangan yang berdebu misal ada karpet atau sofa yang jarang kita bersihkan ya itu debu pasti mengandung bakteri. Ketika bakteri terhisap Di paru paru kira ya pastinya Berencana menimbulkan reaksi. Nah, reaksinya Sebagai ringan atau berat tergantung Bersama imunitas tubuh kita,” tutupnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Benarkah Sering Tidur Menggunakan AC Bisa Picu Paru-paru Basah? Ahli Kebugaran Bilang Gini