Banyak orang berhasil menurunkan berat badan Di waktu singkat, Akan Tetapi tak lama Lalu berat badan justru kembali naik. Situasi ini dikenal sebagai yo-yo effect, yakni pola penurunan dan kenaikan berat badan yang terjadi berulang.
Spesialis gizi klinik dr Yohannessa Wulandari, MGizi, SpGK Bersama RS St Carolus Salemba, menjelaskan salah satu pemicu utama yo-yo effect adalah pembatasan kalori yang terlalu ekstrem Dari awal Langkah penurunan berat badan. Menurutnya, banyak orang langsung memangkas asupan makanannya secara drastis tanpa Perancangan yang matang.
“Kalau yang berat badannya sampai 120 kg, misalnya taro lah asupannya 2.500 kalori. Terus dia tiba-tiba misalnya nggak konsul dulu Di Praktisi Medis spesialis yang kompeten, tapi dia yaudah selalu turun sendiri, nurunin kalorinya langsung, misalnya Di 1000 kalori,” kata dr Yohannessa kepada detikcom, Kamis (18/12/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kan berarti kurangnya sampai 1.500 kalori kan, dibanding asupan Sebelumnya Itu, nah itu adalah hal-hal yang salah satunya bikin yoyo,” lanjutnya lagi.
Penurunan berat badan yang terjadi Di Situasi tersebut sering kali bukan hanya berasal Bersama lemak, tetapi juga Bersama cairan tubuh dan massa otot. Tubuh Lalu merespons Situasi kekurangan energi yang ekstrem ini Bersama mekanisme Lini Dibelakang diri.
Menurut dr Yohannessa, tubuh Memiliki sistem adaptasi alami. Ketika kekurangan energi terjadi secara drastis, tubuh Berencana Melakukanupaya ‘menghemat’ pengeluaran energi dan memicu dorongan makan yang lebih kuat. Dampaknya, muncul keinginan makan berlebih, ngemil terus-menerus, atau Membahas porsi besar sebagai upaya tubuh memenuhi kebutuhan energi yang Sebelumnya Itu tidak tercukupi.
“Karena Itu itu yang membuat nanti malah orang Karena Itu yaudah, pengennya nyemil-nyemil-nyemil salah satunya atau makan yang porsinya besar Untuk memenuhi kebutuhan yang seharusnya,” katanya lagi.
Situasi inilah yang membuat berat badan kembali naik Bersama cepat Setelahnya fase Asupan Makanan ketat berakhir. Di jangka panjang, pola ini dapat berulang dan menyebabkan berat badan sulit dikendalikan.
“Seharusnya adalah turun itu pelan-pelan, misalnya tadinya 2.500 kalori, Karena Itu misalnya kita turunin hanya menjadi misalnya 2.000 kalori, atau paling maksimal 1.500 kalori per hari. Karena Itu memang perlu perlahan,” lanjutnya lagi.
Halaman 2 Bersama 2
Simak Video “Video: Berat Badan Hanya 22 Kg, Wanita Ini Meninggal Usai Asupan Makanan Ekstrem“
(suc/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Berat Badan Naik Turun Seperti Yoyo? Ini Saran Praktisi Medis Gizi Biar Lebih Stabil











