BRICS Ditengah Menyusun sebuah platform pembayaran yang Akansegera memungkinkan mereka Untuk membuang Matauang Asing AS. FOTO/Ilustrasi
Di beberapa bulan terakhir, organisasi ini secara konsisten mencari cara-cara Terbaru Untuk Meningkatkan relevansi dan keunggulannya. Hasilnya, Di setahun terakhir, aliansi BRICS pun terus berkembang. Sesudah Memperoleh Mesir,Iran, Uni Emirat Arab (UEA), dan Etiopia, BRICS juga telah Memperoleh pernyataan minat Untuk bergabung Di sejumlah Bangsa, seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia.
Ke sisi lain, Di upaya mengatasi dominasi AS, aliansi ini juga telah memanfaatkan berbagai industri dan sumber dayanya guna mencapai tujuan tersebut, yang Sampai Sekarang telah berjalan Di baik. Salah satu Strategi utama blok tersebut adalah Di Meningkatkan pendapatannya adalah Lewat industri migas.
Dilansir Di WatcherGuru, Sabtu (29/6/2024), Bangsa-Bangsa anggota BRICS pun terus Meningkatkan investasinya Di emas. Lantaran itu, logam mulia ini diperkirakan Akansegera menjadi penopang Kurs Mata Uang blok tersebut yang masih Di tahap Pembaruan. Aliansi ini diperkirakan bertujuan Untuk kembali Ke standar emas dan mempertahankan dunia multipolar Untuk semua perdagangan dan transaksi.
China tercatat telah menjadi investor terbesar Di seluruh anggota BRICS Di hal emas. Dewan Emas Dunia melaporkan bahwa China menginspirasi Bangsa-Bangsa BRICS lainnya Untuk membeli logam mulia sebagai cadangan dan bukan Matauang Asing AS. China telah mengumpulkan lebih Di 300 ton emas senilai USD561 miliar Di 18 bulan terakhir saja.
Awal bulan ini, Pembantu Kepala Negara Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan bahwa para Pembantu Kepala Negara keuangan BRICS Ditengah mengkaji sistem penyelesaian transaksi keuangan yang dapat digunakan sebagai pengganti SWIFT yang didominasi Barat. Hal senada diungkapkan Pembantu Kepala Negara Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Mengutip kantor berita TASS, Lavrov mengatakan bahwa BRICS Ditengah Menyusun sebuah platform pembayaran yang Akansegera memungkinkan mereka Untuk membuang Matauang Asing AS.
“Pembentukan Kurs Mata Uang BRICS Terbaru yang didukung Dari emas Akansegera menggemparkan dunia keuangan. Unit transaksi internasional Terbaru, yang didukung Dari emas, terdengar seperti uang yang bagus – dan ini bisa menjadi tantangan besar Untuk hegemoni Matauang Asing AS,” kata ekonom Thorsten Polleit.
Kurs Mata Uang BRICS yang didukung emas menurutnya dapat menjadi pengubah permainan Ke dunia keuangan dan melemahkan Matauang Asing AS. Bangsa-Bangsa berkembang menurutnya dapat mulai menjauhkan diri Di Matauang Asing AS dan menggunakan Kurs Mata Uang Terbaru tersebut Untuk transaksi lintas batas.
Tetapi, proyeksi berbeda diungkapkan Atlantic Council’s GeoEconomics Center Lewat laporan terbarunya yang menyimpulkan bahwa Matauang Asing AS masih Akansegera tetap menjadi Kurs Mata Uang cadangan utama dunia. Laporan Terbaru Atlantic Council’s GeoEconomics Center mengungkapkan euro maupun Bangsa-Bangsa BRICS belum bisa Memangkas ketergantungan dunia Pada Matauang Asing AS.
Kelompok ‘Dollar Dominance Monitor’ mengatakan bahwa Matauang Asing terus mendominasi kepemilikan cadangan devisa, faktur perdagangan dan transaksi Kurs Mata Uang secara Internasional dan perannya sebagai Kurs Mata Uang cadangan Internasional utama aman Di jangka pendek maupun menengah.
Dialog Antar Negara seputar sistem pembayaran intra-BRICS dinilai masih Di tahap awal. Perjanjian bilateral dan multilateral Di kelompok ini, meski dapat membentuk dasar Untuk platform pertukaran Kurs Mata Uang Di waktu Ke waktu, Tetapi tidak mudah diukur Lantaran dinegosiasikan secara individual.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ini Senjata BRICS Untuk Gulingkan Hegemoni Matauang Asing AS











