Jakarta –
Pemasangan ring jantung atau stent merupakan prosedur yang umum dilakukan Di pasien Penyakit jantung koroner. Sebenarnya, kapan sih seseorang butuh pasang ring jantung?
Di prinsipnya, ring atau stent pembuluh jantung merupakan alat yang Di pasang Di pembuluh jantung yang tersumbat atau menyempit. Alat tersebut menyerupai selongsong kawat halus Bersama ukuran sesuai Bersama diameter pembuluh darah jantung. Umumnya dipasang Di Situasi Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau Coronary Artery Disease (CAD).
“Orang awam bilangnya pemasangan ring, tapi kalau Di medis kita sebut sebagai percutaneous coronary intervention. Intervensi Di pembuluh jantung secara non bedah, minimal invasif,” kata dr Vireza Pratama, SpJP, Subsp.IKKv(K), FIHA, FAsCC, FSCAI, konsultan kardiologi intervensi Untuk Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Kebutuhan Untuk pasang ring jantung, menurut dr Vireza, dibedakan berdasarkan Situasi pasien. Di pasien yang Merasakan Situasi akut, atau orang awam menyebutnya sebagai serangan jantung, maka pemasangan ring jantung bersifat ‘life saving’ dan harus dilakukan sesegera Bisa Jadi.
Di Situasi yang disebut juga Acute Coronary Syndrome tersebut, pembuluh darah Merasakan sumbatan akibat terjadinya sobekan atau rupture yang memicu timbulnya bekuan darah. Sumbatan bisa bersifat total, bisa juga sebagian.
“Kalau total, pasti angka kesakitan sangat tinggi, angka kematiannya sangat tinggi. Kalau sebagian pun, lama-lama bisa menyebabkan kematian jika tidak ditolong,” jelas dr Vireza.
Berbeda Bersama pasien PJK akut, kebutuhan Untuk memasang ring jantung Di pasien PJK kronis dilakukan sesuai Bersama Situasi keluhan dan penemuan pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat membuktikan adanya penyempitan pembuluh jantung yang bermakna. Di Situasi ini, terdapat plak Di pembuluh darah Akan Tetapi Untuk Situasi stabil, dimana plak tersebut tidak rupture atau sobek.
“Di tidak sobek, maka sebetulnya tidak membahayakan Untuk pasien, hanya saja pasien Akansegera mengeluh sakit dada Di Kegiatan, tidak nyaman atau ada keluhan Di emosi,” jelas dr Vireza.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kapan Perlu Pasang Ring Jantung? Ini Kata Praktisi Medis Kardiologi