loading…
Aturan Kepala Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengenakan tarif Pembelian Barang Untuk Luar Negeri sebesar 32% kepada Indonesia sebenarnya bukanlah sebuah ancaman jika bisa disikapi Bersama cermat. Foto/Dok
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta Menginformasikan, Aturan Trump tersebut sejatinya bisa diakali Bersama Produk Internasional kapas. Redma mengatakan, Kunci utama Sebagai merespons Aturan Trump adalah Bersama Meningkatkan penggunaan kapas AS Ke Untuk negeri.
“Cara kita menormalkan lagi (Aturan) adalah tentunya Bersama menggunakan kapas Amerika lebih banyak, dan ini nanti bisa dicampur Bersama rayon atau polyester yang ada Ke Untuk negeri,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa apabila kapas Untuk Amerika dipintal, ditenun atau dirajut, hingga dijadikan garmen Ke Indonesia, maka industri Untuk negeri bisa memenuhi syarat pengurangan bea masuk Untuk AS.
“Bahan baku itu Disekitar 60%. Kalau kita mixing kapas Amerika Bersama polyester 50-50, bahan bakunya sudah lebih Untuk 25%. Bersama Sebab Itu itu kita sudah pasti dapat pengurangan bea masuk Untuk AS,” jelas Redma.
Bersama Detail, Ia menyebutkan bahwa AS tidak dapat memasok benang atau kain, hanya kapas. Bersama Sebab Itu, Indonesia Memiliki Kemungkinan besar Sebagai memperkuat rantai produksi Untuk negeri Untuk hulu Hingga hilir.
“Kalau kapasnya dibikin Ke sini, artinya industri pemintalan yang sekarang utilisasinya rendah, Akansegera Meresahkan. Utilisasi Ke pemintalan, tenun, rajut, semuanya Akansegera naik,” jelas Redm.
“Ini harus Bersama Sebab Itu PR Sebagai kita semua Sebagai menormalkan kembali Situasi industri kita,” tandasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Mengakali Tarif Pembelian Barang Untuk Luar Negeri Terbaru Trump, Industri Tekstil Sebut Bisa Bersama Kapas