Jakarta –
Sebuah uji klinis dilakukan Di Afrika Selatan dan Uganda Sebagai melihat seberapa besar efek Di Terapi pencegah Penyakit Menyebar HIV. Eksperimen itu Menunjukkan suntikan pre-exposure prophylaxis (PrEP) sebanyak dua kali Di setahun Menyediakan perlindungan total Sebagai perempuan muda Di Penyakit Menyebar HIV.
PrEP umumnya berbentuk pil yang diminum setiap hari Sebagai Memperoleh perlindungan Di HIV. Kini jenis PrEP Mutakhir yang dilakukan uji klinis, dikembangkan menggunakan Terapi bernama lenacapavir yang berbentuk suntikan.
Dikutip Di Live Science, uji coba tersebut menguji apakah suntikan Bersama Terapi tersebut Pada 6 bulan sekali dapat Menyediakan perlindungan yang lebih baik Pada Penyakit Menyebar HIV dibandingkan Bersama jenis PrEP Sebelumnya Itu.
Uji coba pertama dilakukan Ke Di tiga lokasi Di Uganda dan 25 lokasi Di Afrika Selatan. Pada fase uji coba secara acak, tidak satupun 2.135 orang yang Memperoleh PrEP lencapavir tertular HIV, Agar efisiensi mencapai 100 persen.
Terobosan ini Menyediakan harapan besar bahwa kini Kelompok bisa Memperoleh alat Upaya Mencegah Mutakhir yang terbukti sangat efektif melindungi Di HIV.
Ada 1,3 juta Penyakit Menyebar HIV Mutakhir secara Internasional Ke tahun lalu. Kendati jumlah tersebut kurang Di 2 juta Penyakit Menyebar yang terlihat Ke tahun 2010, angka tersebut telah Melewati target batas Penyakit Menyebar Mutakhir HIV Ke tahun 2025 sebanyak kurang Di 500 ribu secara Internasional.
Terapi PrEP bukan satu-satunya alat Upaya Mencegah Di Penyakit Menyebar HIV. PrEP harus diberikan bersamaan Bersama tes HIV mandiri, akses Pada kondom, skrining, Perawatan Sebagai Penyakit Menyebar menular seksual, hingga akses kontrasepsi Untuk perempuan yang ingin Memperoleh anak.
Sebagai tambahan sunat medis Sebagai laki-laki juga sangat disarankan Lantaran alasan Kesejajaran.
Mengonsumsi pil harian atau kondom bisa menjadi hal yang ‘menantang’ Untuk Kelompok. Ilmuwan dan Kegiatan HIV berharap temuan suntikan dua kali setahun ini dapat Mengurangi hambatan tersebut.
Masalah-masalah lain seperti sulitnya Memperoleh janji temu Di klinik hingga tidak bisa minum pil harian akibat stigma harapannya bisa dikurangi Bersama temuan ini.
Eksperimen lebih Di masih Akansegera terus dilanjutkan mengenai efektivitas Terapi suntik ini. Lanjutnya, Eksperimen Akansegera dilakukan Ke kelompok transgender dan non-biner.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Peneliti Lakukan Uji Klinis Terapi Suntik Sebagai Cegah HIV, Begini Hasilnya