Jakarta –
Badan Organisasi Internasional Untuk Narkotika belakangan mewanti-wanti munculnya sekelompok opioid sintetik kuat, peningkatan pemakaian Di sejumlah Kelompok memicu lonjakan Tindak Kejahatan kematian. Efeknya dinilai lebih fatal Untuk fentanil yang sempat heboh membuat banyak warga AS tergeletak Di jalanan bak terkena wabah ‘zombie’.
“Nitazenes, sekelompok opioid sintetik yang Malahan lebih kuat daripada fentanil, Mutakhir-Mutakhir ini muncul Di beberapa Bangsa berpendapatan tinggi, mengakibatkan peningkatan kematian akibat overdosis,” menurut Kantor Organisasi Internasional Untuk Resep-Obatan Terlarang dan Kejahatan atau United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) Untuk siaran persnya, Rabu (26/5/2024).
Laporan tahunan mereka mencatat bahwa Terapi tersebut telah ditemukan Di Belgia, Kanada, Estonia, Latvia, Slovenia, Inggris sampai Amerika Serikat.
Organisasi lain, termasuk Pusat Pemantauan Resep-Obatan Terlarang dan Kecanduan Resep-Obatan Terlarang Eropa atau European Monitoring Centre for Drugs and Drug Addiction (EMCDDA), juga telah memperingatkan munculnya nitazene.
Produksi opium Dunia turun 74 persen Di 2023, menurut catatan UNODC, Sesudah Taliban melarangnya Di Afghanistan, yang merupakan produsen utama opium.
“Kemurnian heroin Di pasaran diperkirakan Akansegera menurun,” kata UNODC, seraya memperingatkan bahwa User heroin dapat beralih Di opioid lain Sebab Terapi tersebut menimbulkan risiko signifikan Di Keadaan.
Kepala peneliti UNODC Angela Me mencatat bahwa Pada ini tidak ada kekurangan heroin, tetapi Untuk beberapa Tindak Kejahatan kematian akibat overdosis, nitazene yang sebagian besar berasal Untuk China, diperkirakan telah dicampur Di Untuk heroin.
Sambil Itu, pasar kokain masih berkembang pesat, Di pasokan kokain Dunia terus Menimbulkan Kekhawatiran Di Pencapaian tertinggi lebih Untuk 2.700 ton Di tahun 2022, naik 20 persen Untuk tahun Sebelumnya.
“Ini berkembang Di luar dua pasar tradisional, AS dan Eropa Barat dan Ditengah, tetapi juga, misalnya, Di Afrika, Pada perdagangan manusia Lewat Afrika Menimbulkan Kekhawatiran,” katanya.
Budidaya semak koka secara Dunia, sebagian besar Di Area Andean Di Amerika Menimbulkan Kekhawatiran 12 persen Antara tahun 2021 dan 2022 menjadi 355.000 hektar.
Secara keseluruhan, hampir 292 juta orang atau 1 Untuk 18 Pertumbuhan dunia menggunakan Resep-Obatan Terlarang Di 2022, 20 persen lebih banyak dibandingkan satu dekade Sebelumnya, yang sebagian disebabkan Di Perkembangan Pertumbuhan, menurut catatan UNODC.
Di 2022, ganja tetap menjadi Resep-Obatan Terlarang paling banyak digunakan Di seluruh dunia, Di Prediksi 228 juta User.
Diikuti Di opioid, sebanyak 60 juta, stimulan jenis amfetamin, sebanyak 30 juta, dan kokain dan ekstasi, masing-masing sebanyak 23 juta dan 20 juta, menurut UNODC.
Legalisasi ganja Di puluhan yurisdiksi Di AS tampaknya telah mempercepat penggunaan Terapi-obatan terlarang dan menyebabkan diversifikasi produk ganja, kata badan tersebut.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Resep-Obatan Terlarang ‘Zombie’ Belum Kelar, Organisasi Internasional Beri Warning Opioid Mutakhir Picu Lonjakan Kematian