Jakarta –
Pemerintah Di Merencanakan aturan lebih ketat soal kandungan gula, garam, dan lemak Di Ketahanan Pangan. Menurut Plt Kepala Badan Pengawas Perawatan dan Minuman (BPOM RI) Lucia Rizka Andalusia, bukan tidak Mungkin Saja Indonesia ikut Memperoleh regulasi seperti label Nutri-Grade Singapura yang sempat viral beberapa waktu lalu.
NutriGrade merupakan pengelompokan minuman Didalam menggunakan level abjad A sampai D berdasarkan kandungan gula dan lemak jenuh yang ada Di dalamnya. Aturan ini terbukti cukup efektif Di Memperbaiki kesadaran Kelompok Di opsi memilih Ketahanan Pangan lebih sehat.
Beberapa warga Di Singapura mengaku kandungan gula yang kini terlihat jelas membuat mereka lebih berhati-hati Di memilih minuman yang lebih sehat. Di sisi lain, regulasi ini juga membuat para produsen minuman Di Singapura memformulasi ulang produknya dan bisa menyesuaikan Didalam perubahan selera konsumen yang terus membaik.
Bagaimana Didalam RI?
Rizka mengatakan regulasi yang mirip Didalam NutriGrade dibuat Sebagai mengedukasi Kelompok agar memilih Minuman dan minuman yang lebih sehat, yakni kandungan garam, gula, dan lemaknya tak melebihi batas Syarat sehat yang ditentukan Didalam Organisasi Kesejajaran Dunia (WHO).
“Iya, kita Di Di Di sana,” ucapnya Pada ditemui Di Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2024).
“Sebab kita kadang-kadang mengkonsumsi tidak cukup satu sehari, kalau dia anak-anak mengkonsumsi dua Kardus minuman misalnya Kalau dia cuma separuhnya kan nanti melebihi juga, Didalam Sebab Itu kita paling tidak 50 persen Di batas ambang sehatnya,” lanjutnya lagi.
Meski begitu, Rizka tak merinci Didalam Detail soal kapan Keputusan tersebut bakal diterapkan. Menurutnya, Pada ini penerapan tersebut masih Di proses transisi.
“Kita belum mandatori ya nanti sebentar lagi kita bertahap kita Berencana mandatorikan,” imbuh Rizka.
“Tapi kita mengedukasi kepada pelaku usaha dan kepada Kelompok Sebagai memilih Minuman yang kandungan kadar garam gula lemaknya tidak terlalu tinggi, Didalam Logo Ketahanan Pangan Lebih Sehat itu sudah ada. Tapi belum mandatori ya semua, Sebab memang masih Di proses transisi. Di Didepan kita Berencana kalau mandatori nanti Berencana diwajibkan semua,” katanya lagi.
Di sisi lain, Rizka menyebut burden of disease Di Indonesia sudah bergeser Di Gangguan Menyebar Di Penyakit tidak menular (PTM).
Menurutnya salah satu pemicu yang Memperbaiki Peristiwa Pidana PTM Di Indonesia Sebab Ketahanan Pangan yang tidak aman, mulai Di bahan-bahan tambahan Ketahanan Pangan yang tak aman dan bersifat karsinogenik, pemberian bahan tambahan Minuman yang tak sesuai Syarat, hingga kandungan bahan Ketahanan Pangan tak sehat, seperti gula garam, dan kadar lemak yang tinggi.
“Disease burden kita yang paling tinggi adalah Penyakit kardiovascular dan diabetes, yang mostly disebabkan Didalam Minuman yang tidak sehat,” imbuhnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Susul Aturan Nutri-Grade Singapura, RI Bakal Wajibkan ‘Logo Lebih Sehat’ Di Semua Ketahanan Pangan