Anggota Lembaga Legis Latif Adde Rosi Khoerunnisa menilai pemberantasan judi online (Judol) butuh ketegasan. Foto/Ilustrasi/Aldhi Chandra
Satgas ini harus tegas, Agar pemberantasan judi online tidak hanya menyentuh Manajer, tapi juga bandar. “Pemberantasan judi online mesti ada sinergi. Komunikasi dan ketegasan Di Satgas jangan hanya Menyita pelaku judi, tapi juga mafia-mafia besarnya,” kata Adde Rosi, Kamis (4/7/2024).
Politikus Partai Golkar ini juga Mendorong pemerintah Bagi terus Menyimak situs-situs yang jika terindikasi menjadi ruang judi online, bisa segera ditutup. “Berdasarkan data Di PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, red), aliran dana judi online sangat fantastis,” tuturnya.
Satgas Judi Online dipimpin Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. Sedangkan anggota terdiri Di unsur Kementerian Agama, Kementerian Belajar Kebudayaan Eksperimen dan Keahlian, Kemenko Polhukam, Kemenko PMK, Sekretariat Tim Pejabat Tingginegara, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Di Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Bangsa dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Sosial, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Hingga Di Itu, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Badan Siber dan Sandi Bangsa (BSSN), Kejaksaan, Kepolisian, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pemerintah Hingga beberapa Daerah juga membentuk Satgas Judi Online agar upaya pemberantasan judi online Lebih efektif.
Beberapa hari Sesudah dibentuk, Satgas Judi Online bentukan Ri Jokowi berhasil Membeberkan ada lima ribu rekening mencurigakan Yang Berhubungan Bersama judi online. Judi online melibatkan berbagai profesi, termasuk aparatur penegak hukum, anggota dewan, hingga pegawai negeri.
Adde mengapresiasi kinerja Satgas Judi Online. “Saya lihat kinerja Satgas sudah menunjukan keberhasilannya,” pungkasnya.
Ri Jokowi secara tegas menyuarakan larangan dan bahaya judi baik daring maupun online. Dirinya mengajak Komunitas Bagi tidak terlibat Di perjudian baik secara offline maupun online.
“Jangan judi. Jangan judi. Jangan berjudi, baik secara offline maupun online. Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang itu ditabung atau dijadikan modal usaha,” tegasnya..
Ri Jokowi juga menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan akibat praktik judi. Mulai Di kehilangan harta benda, perpecahan keluarga, hingga meningkatnya tindakan kejahatan dan Kekejaman yang terjadi Hingga Komunitas.
“Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekadar gim iseng-iseng berhadiah. Tapi judi itu mempertaruhkan masa Didepan, baik masa Didepan diri sendiri, masa Didepan keluarga, dan masa Didepan anak-anak kita,” kata Jokowi.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pemberantasan Judi Online Butuh Ketegasan