Tips Jalani Ibadah Haji Untuk Jemaah Haji Bersama Riwayat Penyakit Jantung


Jakarta

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan umat muslim yang mampu, baik secara Keuangan dan fisik. Adapun lama ibadah haji berlangsung kurang lebih 30 hari, mulai Di keberangkatan hingga kepulangan. Bersama sebab itu, diperlukan perhatian khusus dan persiapan matang Di Kesejaganan para jemaah haji, terutama mereka Memiliki Kebugaran Kesejaganan tertentu.

Mengutip situs Sehat Negeriku Kementerian Kesejaganan, salah satu Penyakit yang menjadi penyebab kematian terbanyak Di jemaah haji adalah Penyakit jantung. Hingga hari Hingga-25 penyelenggaraan ibadah haji Hingga tahun 2023, terdapat 42 Di 78 jemaah haji meninggal Hingga Arab Saudi disebabkan Bersama Penyakit jantung. Lantas apa yang menjadi penyebab terjadinya Penyakit jantung?

Praktisi Medis Spesialis Jantung Konsultan Kardiologi Intervensi dan Kardiovaskular Intensivist Di Mayapada Hospital Bogor dr. Fahmi Idrus Shahab, Sp.JP (K) FIHA menjelaskan Penyakit jantung dapat disebabkan Lantaran dua faktor, yakni usia dan riwayat Kesejaganan.


“Faktor usia dan riwayat Kesejaganan adalah beberapa faktor risiko yang dapat memperburuk Kesejaganan Kardiovaskular dan Meningkatkan risiko para jemaah haji terkena Penyakit jantung. Misalnya, Laki-laki Bersama usia Hingga atas 45 tahun, perempuan Bersama usia Hingga atas 55 tahun, juga riwayat Penyakit yang pernah dialami seperti Penyakit penyerta (komorbid) hipertensi, diabetes, dan obesitas,” ujar dr. Fahmi Di keterangannya, Selasa (28/5/2024).

“Bersama Sebab Itu, para jemaah haji yang mengidap Penyakit jantung seyogyanya waspada Di tanda-tanda serangan jantung dan juga merencanakan persiapan fisik, serta melakukan pengawasan yang lebih ketat Sebagai memastikan Kesejaganan dan keselamatannya Pada menjalani ibadah haji,” imbuhnya.

Bersama Detail, dr. Fahmi menjelaskan para jemaah haji ada baiknya mengetahui tanda-tanda serangan jantung.

“Jemaah haji perlu waspada ketika merasakan beberapa hal, seperti tiba-tiba nyeri hebat Hingga dada sebelah kiri dan menjalar Hingga leher, rahang, dan bahu. Sesudah Itu merasa sesak napas, kelelahan ekstrem, keringat dingin, dan nyeri ulu hati. Jika jemaah haji merasakan tanda-tanda tersebut, segera meminta Pemberian tenaga Kesejaganan terdekat,” ungkapnya.

dr. Fahmi menambahkan, para jemaah haji Bersama gangguan jantung, seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan Penyakit gagal jantung yang Di Di terapi juga harus rutin mengonsumsi Terapi yang telah diberikan Praktisi Medis jantung.

Jika kehabisan Terapi rutin Pada menjalani ibadah haji, lapor kepada Tenaga Kesejaganan Haji (TKH) sesuai Bersama kloter atau kelompok terbang. Sebab Di pelaksanaan tugasnya, TKH dibekali Terapi-obatan dan perbekalan Kesejaganan Sebagai mendukung pelayanan Kesejaganan jemaah haji. Adapun penyaluran Terapi-obatan Sebagai TKH dilakukan Melewati depo berada Hingga Klinik Kesejaganan Haji Indonesia (KKHI).

Di Itu, jemaah haji juga perlu melakukan pemeriksaan jantung, seperti EKG Sebelumnya berangkat. Bersama Cara Itu, jemaah haji Bersama faktor risiko Penyakit jantung dapat terdeteksi dan terhindar Di serangan jantung.

Agar ibadah haji tetap berjalan lancar, Praktisi Medis Spesialis Jantung Konsultan Kardiologi Intervensi yang berpraktik Hingga Mayapada Hospital Bandung, dr. Nizamuddin Ubaidillah, SpJP (K), FIHA Memberi tips Sebagai menjaga Kebugaran Kesejaganan jantung Untuk para jemaah haji.

“Seluruh jemaah harus mengatur ritme atau pola Karya harian Pada ibadah haji. Hal ini bertujuan agar jamaah haji tidak kelelahan dan bisa Merencanakan diri lebih baik menjelang puncak ibadah haji atau prosesi Arafah, Muzdalifah dan Mina. Untuk jemaah yang Memiliki Penyakit jantung, penting Sebagai menghindari Olah Raga yang berat, beraktivitaslah sesuai Bersama kemampuan Lantaran kelelahan yang terjadi akibat Karya yang berat dapat memicu timbulnya serangan jantung,” katanya.

“Sebagai menghindari kelelahan, penggunaan Sofa roda Sebagai jemaah yang Memiliki gangguan jantung juga disarankan Agar dapat menjalankan ibadah haji Bersama lancar Tetapi tetap sesuai kemampuan fisik dan tidak memaksakan diri,” sambungnya.

Menjaga Kebugaran Kesejaganan jantung menjadi hal penting yang perlu dilakukan Untuk siapapun yang ingin menjalani ibadah haji, terutama mereka yang Memiliki gangguan Di jantung. Bersama Sebab Itu, jemaah haji mampu mengikuti seluruh rangkaian proses ibadah Bersama lancar. Malahan, persiapan ini juga dapat dilakukan Di jauh-jauh hari Malahan Di satu tahun Sebelumnya.

Untuk Kandidat jemaah yang ingin berkonsultasi Bersama Praktisi Medis, dr. Fahmi Idrus dan dr. Nizamuddin Ubaidillah siap Memberi tips persiapan hingga penanganan secara holistik Di Merencanakan diri Sebelumnya berangkat ibadah haji.

Sesudah tuntas melaksanakan ibadah haji dan kembali Hingga Tanah Air, para jemaah haji juga dapat mengecek Kesejaganan Kardiovaskular. Jika merasakan kelelahan atau tidak nyaman Di jantung, jemaah dapat menghubungi layanan kegawatdaruratan jantung Hingga Mayapada Hospital yang siaga 24 jam penuh.

Adapun dr. Fahmi dan dr. Nizamuddin merupakan Praktisi Medis spesialis jantung yang berpraktik Hingga Cardiovascular Center Mayapada Hospital. Cardiovascular Center Mayapada Hospital merupakan salah satu layanan unggulan yang dimiliki Fasilitas Medis berstandar internasional Mayapada Hospital Sebagai menangani berbagai Tindak Kejahatan jantung secara komprehensif. Cardiovascular Center juga terdapat Hingga seluruh unit Mayapada Hospital yang berada Hingga Area Jakarta, Tangerang, Bogor, Surabaya, dan Bandung.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tips Jalani Ibadah Haji Untuk Jemaah Haji Bersama Riwayat Penyakit Jantung