Jakarta, CNN Indonesia —
Hampir semua Bangsa besar, termasuk Amerika Serikat (AS), punya peta jalan yang mengarah Hingga totalitas Kendaraan Pribadi Elektrik Ke level tertentu. Walau begitu salah satu kandidat Kepala Negara AS, Donald Trump, membunyikan suara resistensi atas hal ini.
Trump yang berasal Di Partai Republik Berkata dia menentang keharusan semua orang membeli Kendaraan Pribadi Elektrik. Pernyataan ini secara sadar dia gaungkan walau Memperoleh Dukungan kuat Di Elon Musk, yang merupakan CEO produsen Kendaraan Pribadi Elektrik terbesar Hingga AS, Kendaraan Listrik Tesla.
“Elon Musk mendukung saya dan dia adalah teman saya … tetapi saya menentang semua orang Memiliki Kendaraan Pribadi Elektrik,” ucap Trump Pada berbicara Hingga konferensi National Association of Black Journalist Hingga Chicago, diberitakan Reuters.
Trump mengindikasikan Komunitas bebas menentukan pilihan mobilnya sendiri, apakah itu konvensional, hybrid atau lainnya. Dia juga mengingatkan AS punya cadangan Migas bumi berlimpah, yang merupakan bahan dasar pembuatan bahan bakar Migas (BBM).
“Jika Anda ingin Kendaraan Pribadi hybrid atau Kendaraan Pribadi berbahan bakar bensin … kita punya lebih banyak bensin, emas cair, Hingga bawah kaki kita daripada Bangsa mana pun. Lebih banyak daripada Arab Saudi, lebih banyak daripada Rusia. Saya ingin menggunakan apa yang kita punya, saya ingin menurunkan harga dan biaya,” kata Trump.
Komentar Trump ini seolah melawan Aturan AS Hingga bawah kepemimpinan Joe Biden. AS telah menerbitkan regulasi yang menetapkan target penjualan Kendaraan Pribadi Elektrik bisa mencapai 35 sampai 65 persen Di total penjualan Kendaraan Pribadi Terbaru Ke 2032.
Sikap Trump atas industri Kendaraan Pribadi Elektrik seperti ini bukan terlontar kali ini saja. Sebelumnya, Ke September 2023, Trump mengklaim bahwa mandat totalitas Kendaraan Pribadi Elektrik Di Biden merupakan Kejahatan Keji Ke pekerjaan dan industri.
Ke Maret lalu dia sempat mengatakan mau menetapkan tarif 100 persen Untuk Kendaraan Pribadi merek China buatan Meksiko yang masuk Hingga AS. Hal ini Berencana dia laksanakan bila terpilih menjadi Kepala Negara lagi.
Pemilihan umum Kepala Negara AS Berencana dilakukan Ke 5 November. Warga AS Berencana memilih Kepala Negara AS yang Hingga-60 Bersama jadwal pelantikan Ke 20 Januari 2025.
Trump bakal bersaing Bersama Kamala Haris, Wakil Kepala Negara AS Pada ini, yang didorong Partai Demokrat usai Biden mengundurkan diri Di bursa kandidat Kepala Negara.
[Gambas:Video CNN]
(fea/bac)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Donald Trump Tak Setuju Semua Orang Beli Kendaraan Pribadi Elektrik