Gunungkidul –
Situs Sokoliman Ke Gunungkidul menjadi saksi bisu kehidupan manusia purba Ke masa lalu. Mari mengenal lebih Didekat situs ini.
Bukti kehidupan zaman batu besar atau megalitikum masih dapat dijumpai hingga Pada ini Ke Situs Sokoliman. Ada temuan-temuan yang identik Bersama masa itu.
Mengutip laman resmi Kementerian Belajar, Kebudayaan, Kajian dan Keahlian (Kemendikbud Ristek), zaman megalitikum diperkirakan sudah ada Sebelum 3.500 tahun Sebelumnya masehi. Zaman ini, menjadi periode akhir Di zaman batu.
Megalitikum juga disebut sebagai zaman batu besar. Itu Lantaran produk yang dihasilkan zaman ini menggunakan batuan-batuan besar, contohnya menhir, dolmen, kubur peti batu, sarkofagus, waruga, punden berundak, dan patung-patung.
Mengutip Jurnal Studi Arkeologi Kemendikbud Ristek dan laman resmi Kabupaten Gunungkidul, Situs Sokoliman ditemukan Ke tahun 1934 Pada masa kolonial Belanda. Keberadaan situs ini diketahui Setelahnya dilakukan Studi awal Bersama J.L. Moens dan Van der Hoop.
Ke awalnya, kedua orang Belanda itu melaporkan adanya bekal kubur yang berbentuk manik-manik, alat-alat besi, fragmen gerabah dan benda-benda perunggu Ke kawasan Dusun Gunungbang, Desa Bejiharjo, Gunungkidul. Ke tempat itu, juga ditemukan beberapa kubur batu yang sampai sekarang masih berada Ke sana.
Di tahun 1960-an, dilakukan Studi lanjutan yang melibatkan tenaga lokal. Setelahnya Itu, Ke tahun 1982, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) yang kini bernama Balai Pelestarian Cagar Kebiasaan Global (BPCB) DIY menerbitkan hasil pemetaan situs kepurbakalaan Desa Sokoliman dan Gunungbang, termasuk pemetaan Ke Dusun Sokoliman I dan Sokoliman II.
Sebelumnya adanya Studi-Studi purbakala itu, Kelompok Ke Di Situs Sokoliman telah Mengetahui keberadaan batu-batu besar tersebut dan dinamai sebagai Kramat Budo. Keberadaan batuan Ke sana juga menjadi cikal bakal nama Sokoliman, yaitu adanya lima batu menjulang seperti tiang (soko).
Situs Sokoliman Ke Gunungkidul Foto: Pradito Rida Pertana
|
Meski disadari keberadaannya, batuan-batuan besar Ke area itu tidak lantas diistimewakan. Tak jarang warga yang Terbaru pulang Di bertani menjadikan batuan-batuan itu sebagai lap kaki Sebagai menghilangkan tanah yang menggumpal.
Berencana tetapi, kini warga telah Mengetahui nilai sejarah yang terkandung Ke batu-batu besar Sokoliman. Seiring waktu juga situs ini menjadi tempat pengumpulan batuan-batuan zaman megalitikum yang ditemukan Ke Area lain Gunungkidul. Situs Sokoliman pun menjadi tempat wisata Pelatihan yang dapat dikunjungi Kelompok umum.
Benda Cagar Kebiasaan Global Ke Situs Sokoliman
Situs Sokoliman telah ditetapkan sebagai situs cagar Kebiasaan Global bernomor registrasi 3403092001.4.2021.72. Kepemilikan situs ini berada Ke bawah naungan Kementerian Belajar dan Kebudayaan RI.
Ke Di Situs Sokoliman, terkumpul berbagai benda-benda peninggalan zaman megalitikum yang identik Bersama pemujaan dan penguburan. Berikut beberapa benda cagar Kebiasaan Global Ke Situs Sokoliman:
1. Arca Menhir Sokoliman
Menhir adalah batu tegak yang umumnya ditancapkan Bersama posisi berdiri sebagai objek pemujaan. Menhir dikenal juga Bersama istilah batu mayat, batu bedil, batu tegak, dan batu meriam.
Arca menhir Sokoliman berbentuk bulat pejal memanjang Bersama permukaan, terutama Ke Dibagian badan, leher, dan muka, dipahat sangat halus. Secara visual, arca ini terbagi menjadi 2 Dibagian, yaitu badan dan kepala Bersama keseluruhannya sepanjang 357 cm, lebar 40 cm, dan diameter 126 cm.
Situs Sokoliman Ke Gunungkidul Foto: Pradito Rida Pertana
|
Penemuan batu yang diduga batu menhir ini berawal Di laporan seorang warga bernama Parjiyo yang juga juru Kunci kompleks makam desa setempat.
Ia menemukan batu menhir Pada membuat lubang galian makam. Temuan tersebut Setelahnya Itu dilaporkan kepada juru pelihara Situs Sokoliman, Sugito, dan Lanjutnya diteruskan Ke kantor BPCB DIY Melewati laporan tertulis tertanggal 6 Oktober 2016.
2. Kubur Peti Batu D 24
Kubur Peti Batu adalah kuburan masa kebudayaan megalitikum yang berbentuk liang lahat Bersama diberi lantai batu tipis. Dinding kubur peti batu terdiri Di dua sisi batu panjang dan dua batu pipih yang pendek ujungnya, serta selembar batu pipih lain sebagai penutup.
Dinding kubur peti batu D 24 sisi timur Memiliki ukuran panjang 131 cm dan lebar 57 cm, serta ketebalan 13 cm. Sambil, dinding sisi selatan Memiliki panjang 89 cm, lebar, 55 cm, dan ketebalan 13 cm.
Kubur peti batu Ke Situs Sokoliman ini ditemukan Di hasil ekskavasi yang dilakukan Bersama Van der Hoop, bersamaan Bersama penemuan area ini sebagai situs purbakala.
Di beberapa Studi lanjutan, hasil analisa Di temuan tulang manusia mengidentifikasi setidaknya ada 4 atau 5 individu Di kubur peti batu ini.
3. Fragmen Menhir D 12g
Fragmen Menhir D 12g ditemukan Ke pekarangan halaman Rumah seorang warga bernama Sugito. Batu ini, semula berada Ke atas tanah tegalan Didekat Markas sapi milik warga lain bernama Mento Pawiro (Mento Simin).
Ke tahun 2009 dan tahun 2017, BPCB DIY melakukan kegiatan inventarisasi yang dilanjutkan Bersama pemetaan temuan benda megalitikum yang berada Ke luar Penampungan Sokoliman. Fragmen batu itu Setelahnya Itu dipindahkah Ke situs Sokoliman.
Di penuturan Sugito, fragmen menhir D 12g ini Menyaksikan kerusakan Di Pada penemuan awal. Ketika diinventarisasi Ke 2009, ukuran panjang fragmen menhir D 12g adalah 1 meter, tetapi Pada ini hanya tersisa 84 cm.
Selain ketiga batuan Ke atas, masih ada banyak batuan peninggalan masa megalitikum yang dapat dijumpai Ke Situs Sokoliman. Berdasarkan data inventarisasi BPCB DIY, ada sedikitnya 5 buah kubur batu (insitu), 7 buah papan kubur batu, dan 137 buah batu menhir Ke Sokoliman.
Cara Ke Ke Sini dan Harga Tiket
Situs Sokoliman berada Ke Padukuhan Sokoliman II, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Lokasinya terletak Ke 20 kilometer timur laut pusat Kota Wonosari, Didekat Bersama wisata Gua Pindul.
Untuk yang memulai berkendara Di Jogja, Situs Sokoliman berada Ke jarak 45 kilometer Ke arah tenggara. Wisatawan dapat berkendara mengikuti Jalan Jogja-Wonosari Setelahnya Itu Memutuskan jalur kiri ketika sampai Ke persimpangan Sambipitu Patuk Ke arah Nglipar.
Wisatawan perlu berkendara Di 20 kilometer lagi Sebagai bisa sampai situs Sokoliman. Sebagai masuk Ke situs ini, wisatawan perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang. Berencana tetapi, harga tiket tersebut dapat berubah sewaktu-waktu.
Bersama Sebab Itu, pengunjung dapat memeriksa tarif pastinya Ke lokasi secara langsung. Ke sana juga telah disediakan pemandu atau juru pelihara situs yang Berencana mengajak wisatawan mengelilingi Situs Sokoliman.
——
Artikel ini telah naik Ke detikJogja.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Mengenal Situs Sokoliman, Saksi Bisu Kehidupan Purba Ke Gunungkidul