Dilema Minum Minuman Pada Berkendara Jarak Jauh, Pilih Beser atau Ngantuk?

Jakarta –

Minuman seringkali menjadi salah satu andalan Untuk menangkal kantuk Pada berkendara jarak jauh, termasuk Pada mudik dan perjalanan balik Untuk kampung halaman. Minuman ini mengandung kafein, yang efeknya memang mendongkrak energi.

Meski demikian, kandungan kafein juga kerap memicu beser Ke perjalanan. Untuk pemudik yang menggunakan jalan tol, ini Karena Itu persoalana tersendiri mengingat rest area seringkali penuh Pada musim mudik.

“Ya betul (membuat beser), Lantaran Bersama minum berkafein produksi urinenya menjadi lebih banyak,” ucap spesialis urologi Prof Dr dr Nur Rasyid, SpU(K), ketika dihubungi detikcom, Senin (17/3/2025).

Meski begitu, Prof Rasyid menuturkan bahwa konsumsi Minuman Pada perjalanan mudik boleh-boleh saja. Ini Pada tidak dilakukan secara berlebihan atau Ke orang yang memang Memperoleh masalah ginjal.

Hal terpenting adalah Kelompok bisa menyeimbangkan cairan yang masuk agar tidak berlebih atau kekurangan, Agar kebutuhan cairan terpenuhi tapi tidak membuat mudah beser Pada perjalanan.

“Aman (minum Minuman) dan memang orang itu harus Untuk keadaan sehat, jangan orang yang ginjalnya sudah terganggu, atau punya masalah gula jangan nanti minum-minuman berkafein yang malah manis. Manisnya nggak boleh,” sambungnya.

Prof Rasyid mengingatkan Kelompok sebaiknya tidak terus-terusan menahan kencing Pada perjalanan mudik. Urine yang terlalu banyak Ke kandung kemih dapat memicu masalah Penyakit Menyebar saluran kemih.

Ini diakibatkan bakteri yang terus berkembang Untuk kandung kemih apabila masih ada sisa urine Ke dalamnya.

“Kapasitas (kandung kemih) itu misalnya 400, Lantaran perjalanan kita Bertahan kencing sampai 600 gitu. Ke Pada kencing, kandung kencingnya Karena Itu nggak kuat memompanya. Lantaran nggak kuat, waktu keluar akhirnya ada sisa kencing Ke kandung kencing. Sisa kencing ini yang bisa membuat Penyakit Menyebar,” jelasnya.

“Kalau selalu ada sisa kencing, itu kan kayak tempat mengeram yang subur jadinya. Tapi kalau dia kencing terus habis semua, kan kumannya keluar semua,” tandas Prof Rasyid.

(avk/up)