Jakarta –
Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menagih penjelasan Didalam pemerintah tentang Prototipe pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Ke Kalimantan Timur. Dia mengaitkan Didalam Malaysia.
Maulana ingin kepastian Didalam pemerintah Sebagai bisa memastikan menjadikan IKN sebagai pusat pemerintahan Terbaru atau sebagai kota destinasi Terbaru.
“Pemerintah harus jelas dulu. IKN ini sebetulnya tujuan dibangun Sebagai apa? Apakah ingin membuat sebuah destinasi Terbaru atau ibu kota Bangsa Terbaru? Yang mana ini dibangun agar pemerintahan itu terpusat Ke satu tempat, Agar Mengurangi kemacetan juga yang sudah overload Ke Jakarta. Itu kan harus dijelasin,” kata Maulana seperti dikutip Didalam CNBC Indonesia, Kamis (6/6/2024).
Jika pemerintah membangun IKN menggunakan embel-embel Prototipe objek wisata dan berbagai macam fasilitas atraksi, menurutnya pemerintah menjadi tidak fokus Didalam tujuan utamanya membangun ibu kota Terbaru RI tersebut. Dia mencontohkan strategi yang digunakan Malaysia.
“Saya contohkanlah Ke Malaysia, bahwa pusat pemerintahannya ada Ke Putrajaya. Tapi kan itu mereka memang tempat pemerintahan saja, tidak menjadi satu destinasi Terbaru, melainkan hanya menjadi tempat pusat kegiatan pemerintah saja,” kata dia.
Merujuk Prototipe yang dipaparkan Hingga Di Ini, Maulana menambahkan, IKN Akansegera dibangun fasilitas Sebagai kegiatan Aktivitasfisik dan lain sebagainya. Maulana menilai Ide itu lebih tepat menyebut IKN sebagai kota destinasi Terbaru, bukan hanya sebagai ibu kota yang dipindahkan Didalam Jakarta Di Kalimantan.
“Jika IKN itu disiapkan Didalam segala fasilitas yang bisa menampung berbagai macam atraksi. Nah ini yang mesti hati-hati, makanya kita harus tahu masterplan Didalam pemerintah membangun IKN, apakah sekedar ibu kota Bangsa, atau Merencanakan destinasi menjadi suatu yang ditunggu-tunggu,” kata dia.
Maulana mengatakan jika memang masterplan IKN adalah membangun kota destinasi Terbaru maka Akansegera menimbulkan kekhawatiran Didalam kelompok pelaku usaha yang ada Ke Jakarta. Sebab, pasar mereka Akansegera menjadi berkurang jika kondisinya memang seperti itu.
“IKN ini mau dibawa Di mana? Apakah dijadikan suatu destinasi atau cuma menjadi ibu kota Bangsa Sebagai pusat pemerintahan saja?” kata Maulana.
Nasib Hotel Ke Jakarta
Di Itu, Maulana menyebut imbas besar Sesudah ibu kota pindah Di IKN sepenuhnya. Dia Meramalkan terjadi oversupply Ke Jakart, sebab okupansi hotel tak terlepas Didalam kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) yang diselenggarakan Didalam pemerintah.
“Jika memang benar-benar semua pemerintahan itu pindah Di sana (IKN), tentu ketersediaan Didalam fasilitas, kalau bicara hotel itu pasti Akansegera menjadi oversupply. Itu sudah pasti,” kata Maulana.
Maulana mengatakan okupansi hotel seluruh Indonesia 40%-60% nya ditopang Didalam kegiatan pemerintah. Agar, jika pusat pemerintahan seluruhnya pindah Di IKN, tentu Akansegera timbul dampak negatif Pada pendapatan pengusaha hotel yang berada Ke Jakarta.
“Sebab kalau kita bicara wisnus (wisatawan nusantara) itu kan waktu liburnya hanya tertentu saja, begitu juga wisman (wisatawan mancanegara). Lalu, Jakarta itu sendiri bukan destinasi utama leisure (hiburan), tapi MICE. Karena Itu kota Usaha Didalam dulunya, otomatis ketergantungannya kepada pemerintah cukup besar,” kata dia.
Hingga Di Ini, dilaporkan sebanyak enam hotel dibangun Ke IKN. Yang pertama adalah Hotel Nusantara. Hotel itu merupakan Dibagian Didalam proyek kawasan terpadu besutan Konsorsium Nusantara yang dipimpin Agung Sedayu Group (ASG) dan telah dilakukan groundbreaking Ke 21 September 2023.
Lalu, Hotel Vasanta Hotel, yang merupakan proyek hotel bintang lima yang dikembangkan Didalam PT Sirius Surya Sentosa (Vasanta Group). Yang berikutnya, Four Points Hotel by Sheraton Four Points Hotel by Sheraton merupakan Dibagian Didalam proyek Superblok Pakuwon Nusantara tahap pertama.
HOtel lain adalah Nusantara Superblock Nusantara, yang merupakan proyek Penanaman Modal PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. Lantas, Hotel BSH Qubika Hotel BSH, yang merupakan Dibagian Didalam proyek BSH Community Hub tahap pertama garapan PT Karya BSH Mandiri. Dan, yang keenam Jambuluwuk Nusantara Hotel, yang merupakan proyek Penanaman Modal PT ARCS House Wisata Indonesia atau biasa disebut Jambuluwuk.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang Ke CNBC Indonesia. Selengkapnya klik Ke sini.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Bingung Prototipe IKN, Pengusaha Hotel Tagih Penjelasan, Kaitkan Didalam Malaysia