Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menyampaikan penjelasan Ke Pada mengikuti Diskusi Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, (6/6/2024). (Foto: dok Pertamina)
Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro mengatakan, produksi Energi Pertamina Ke 2023 ditopang Didalam produksi domestik sebesar 415 MBOPD dan 151 MBOPD Di internasional. Produksi Energi domestik 2023 memang Merasakan fluktuatif Di 417 MBOPD menjadi 415 MBOPD, Tetapi Untuk blok dimana Pertamina sebagai operator produksinya Merasakan kenaikan Di 337 MBOPD menjadi 339 MBOPD. Pertamina sendiri berhasil mengelola decline rate Energi Di 19 persen menjadi 2 persen Lewat Inisiatif kerja yang produktif.
“Produksi gas domestik Merasakan peningkatan 3 persen Di 2.241 MMSCFD Ke tahun 2022 menjadi 2.388 MMSCFD Ke tahun 2023,” ujar Wiko Di Diskusi Dengar Pendapat (RDP) Didalam Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI, Kamis (6/6/2024).
Sepanjang 2023, imbuh Wiko, Pertamina telah melakukan pemboran sumur secara massif sebanyak 799 sumur, lebih tinggi 16 persen dibanding tahun 2022. Pertamina juga melakukan kerja ulang sebanyak 835 pekerjaan atau 31 persen lebih tinggi dibanding 2022 dan Perawatan Medis sumur sebanyak 32.589 pekerjaan atau 11 persen lebih tinggi dibanding 2022.
“Pada ini Pertamina berkontribusi sebesar 69 persen lifting nasional Untuk Energi dan gas sebesar 34 persen nasional,”ungkap Wiko.
Wiko menambahkan, kegiatan Hingga hulu migas Pertamina Memberi kontribusi Di penerimaan Negeri baik secara nasional maupun Daerah. Hulu Migas Pertamina berkontribusi sebesar 3 miliar Matauang Asing As yang berasal Di Retribusi Negara dan sebesar 4,2 miliar Matauang Asing AS Di Penerimaan Negeri Bukan Retribusi Negara (PNBP).
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina Membagikan Penanaman Modal Di Negeri yang besar Hingga hulu migas Untuk menjaga decline rate, sekaligus Memperbaiki produksi migas.
“Capex Pertamina Disekitar 60 persen difokuskan Hingga hulu migas Untuk mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional,”ujar Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin Hingga bidang transisi energi, berkomitmen Di mendukung target Net Zero Emission 2060 Didalam terus Merangsang Inisiatif-Inisiatif yang berdampak langsung Ke capaian Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan). Seluruh upaya tersebut sejalan Didalam penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) Hingga seluruh lini Usaha dan operasi Pertamina.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Produksi Energi Pertamina Ke 2023 Menimbulkan Kekhawatiran 10 Persen