Jakarta –
Dia mengira telah menemukan cinta Hingga sebuah host club (hosuto kurabu) Jepang. Akan Tetapi, ia malah dikenai tagihan yang membengkak dan dipaksa menjadi pekerja seks.
Mengutip CNN, Kamis (13/6/2024), Yu merasakan kegembiraan yang luar biasa Pada ia masuk Hingga Di bar Untuk pertama kalinya. Ia bersemangat Sebab Berencana bertemu Bersama host muda yang menawan yang telah diikuti secara online Di bertahun-tahun.
Di malam yang dingin Hingga bulan Januari tahun lalu, mereka mengobrol sambil minum sampanye – pertemuan pertama Di sekian banyak pertemuan yang membuat Yu langsung jatuh cinta.
Yu (41) adalah seorang Praktisi Medis dan ibu Di dua orang anak. Ia segera mulai menghabiskan waktu bersama si host Hingga sebuah bar Hingga distrik red light utama Hingga Tokyo, menghabiskan ribuan Nilai Mata Uang Amerika Untuk membeli alkohol Bersama harga mahal.
Sebagai imbalannya, si host menghujani Yu Bersama perhatian dan hadiah-hadiah kecil, merayakan ulang tahun bersamanya dan Malahan berjanji Untuk membelikan sebuah cincin.
“Dia berkata, ‘Kamu adalah pacarku,’ Saya mempercayainya,” kata Yu, nama samaran Untuk melindungi Kerahasiaan.
Yu mengatakan bahwa host yang tampan dan berusia 20-an tahun mendorongnya Untuk Meningkatkan layanan bar yang Bersama cepat membuat tagihan menjadi tidak terkendali.
Lalu, uangnya habis dan semuanya berubah. Dan yang lebih parah tidak ada cara lain Untuk Yu Untuk membayar hutang bar sebesar 25 juta yen (Rp 2,6 miliar) meski sudah berjanji melunasi.
Sekarang, dia harus membayarnya Bersama bekerja sebagai pekerja seks. Itu adalah satu-satunya cara baginya Untuk mengumpulkan uang.
Yu adalah salah satu Di ratusan wanita yang dipaksa Untuk menjual tubuh mereka Setelahnya sering Berkunjung Hingga apa yang disebut “host club” Hingga Jepang, kata para ahli.
Ada lebih Di 300 tempat seperti ini Hingga Distrik Kabukicho yang diterangi lampu neon Hingga Tokyo. Mereka menawarkan persahabatan Bersama pria kepada wanita yang kesepian.
Walaupun tidak semua host mengeksploitasi klien, pihak berwenang mengatakan beberapa Skuat Yang Terkait Bersama Bersama kejahatan terorganisir.
Sambil Itu, para aktivis mengatakan regulasi yang longgar Pada industri ini memungkinkan pelecehan Bersama Sebab Itu Lebih memburuk.
Hingga bawah hukum yang berlaku Pada ini, siapa pun yang berusia Hingga atas 18 tahun dapat memasuki Skuat-Skuat tersebut. Upaya anggota Dewan Untuk Mengintroduksi perlindungan yang lebih kuat Sampai Sekarang masih gagal.
Peristiwa Pidana-Peristiwa Pidana utang ekstrem, eksploitasi, dan perdagangan seks melonjak Setelahnya pembatasan Covid dicabut Di tahun 2023, kata para aktivis.
Para wanita berbondong-bondong datang Hingga kelab-kelab malam Setelahnya beberapa tahun penutupan Usaha dan isolasi.
Tahun lalu, polisi Tokyo Menyita 140 orang atas dugaan prostitusi Hingga Kabukicho, menurut lembaga penyiaran publik NHK. Jumlah itu Meresahkan tiga kali lipat Di tahun Sebelumnya Itu.
Di mereka yang ditahan, 40% Hingga antaranya mengatakan telah meminta bayaran Untuk melunasi utang Hingga Skuat-Skuat yang menjadi tempat para host, NHK melaporkan.
Bersama meningkatnya Peristiwa Pidana-Peristiwa Pidana seperti itu, pihak berwenang membuat saluran Dukungan Untuk para korban dan Menyita para pemilik tempat hiburan yang diduga memaksa para pelanggan yang terlilit hutang Untuk melakukan pekerjaan seks.
Di bulan Desember, polisi Tokyo memeriksa 176 Skuat malam Hingga Kabukicho, NHK melaporkan. Mereka menemukan Pelanggar peraturan Hingga 75% Di tempat-tempat tersebut, terutama Sebab tidak menampilkan harga alkohol Bersama jelas dan menempatkan menu yang tidak terlihat
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kena Getok Harga-Bersama Sebab Itu Pekerja Seks