Jakarta –
Di rangkaian kunjungan kerja Ke Jepang, Kepala Badan Pengawas Perawatan dan Minuman Republik Indonesia (BPOM RI), Prof Dr Taruna Ikrar, bertemu Bersama Chief Executive Officer (CEO) Health Sciences Authority (HSA) Singapura, Adjunct Professor (Dr) Raymond Chua, Di Mitsui Garden Ginza Gochome Hotel, Tokyo, Rabu (23/4/2024).
Pertemuan berlangsung Di suasana hangat dan penuh keakraban.
Di pertemuan tersebut, Prof Ikrar menyampaikan bahwa BPOM terus memperluas jaringan dan menjalin kerja sama internasional sebagai Dibagian Di upaya meraih pengakuan sebagai otoritas regulatori Perawatan dan Minuman kelas dunia Lewat status WHO Listed Authority (WLA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status WLA merupakan bentuk pengakuan Di Organisasi Kesejajaran Dunia (WHO) Di lembaga pengawas Perawatan dan Minuman yang telah terbukti Memperoleh sistem regulasi yang andal, transparan, dan sejalan Bersama standar Internasional.
Pengakuan ini tidak hanya Memperbaiki kepercayaan internasional Di Standar pengawasan suatu Negeri, tetapi juga mempercepat penerimaan produk Kesejajaran Di pasar Internasional.
Di Di Itu, Negeri yang telah menyandang status WLA berpeluang lebih besar Untuk berperan Di kolaborasi internasional dan harmonisasi regulasi.
Salah satu langkah strategis yang Ditengah dijajaki BPOM adalah menjalin kerja sama Bersama HSA Singapura Lewat mekanisme joint assessment. Kolaborasi ini bertujuan mempercepat akses Di Perawatan-obatan inovatif sekaligus menjadi wadah berbagi Pengalaman Hidup Di proses Ke pengakuan sebagai WLA.
“Kami Membahas mengenai Pembuatan regulasi Di berbagai bidang yang Ditengah berkembang, seperti penerapan Ai Di layanan dan produk Kesejajaran, ATMP, precision medicine, genomic medicine, digitalization, phytopharmaceuticals, laboratory streghthening, cyber security, kaw enforcement serta strategi Untuk memperluas akses Kelompok Di Perawatan-obatan yang terjangkau dan inovatif,” ujar Prof Ikrar.
Di Di Itu, HSA turut membagikan Pengalaman Hidup mereka Yang Terkait Bersama asesmen Di rangka memperoleh status WLA. Kedua pihak sepakat Untuk menyusun Nota Kesepahaman (MoU) sebagai landasan kerja sama bilateral Di BPOM dan HSA Di masa mendatang.
Sebagai informasi papar taruna, BPOM telah diakui Dari WHO Bersama Maturity Level 3 secara keseluruhan Dari tahun 2005. Peningkatan Berikutnya, Di 2018, Empat fungsi telah Memperoleh penilaian Maturity Level 4 Di fungsi registrasi/marketing authorization, vigilans, laboratorium dan lot release.
Status Maturity Level 4, menandakan sistem regulasi yang sudah sangat matang dan terpercaya Di tingkat internasional. Di tahun 2024, semua fungsi Di 9 fungsi Berencana mencapai maturity level 4 Bersama implementasinya diakui WHO Agar berhasil masuk Di WLA.
(suc/suc)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Targetkan Status WHO Listed Authority, BPOM Jajaki Kerja Sama Bersama HSA Singapura