Jakarta –
Lebih Bersama 500 orang meninggal dunia Pada mengikuti rangkaian ibadan haji Ke Ditengah panas ekstrem, Ke Arab Saudi. Suhu Ke sana nyaris menembus 52 derajat Celsius.
Sebelum Senin (18/6/2024), jamaah haji Ke Mina sudah merasakan panas ekstrem ini. Mereka menuangkan botol air Ke atas kepala, Pada pihak berwenang membagikan minuman dingin dan es krim coklat yang cepat meleleh Lantaran suhu panas.
Azza Hamid Brahim adalah satu jamaah haji yang merasakan dampak panas ekstrem Di beribadah. Jemaah 61 tahun Bersama Mesir itu menggambarkan ada tubuh tergeletak tak bergerak Ke pinggir jalan. Itu dilihatnya Pada berjalan Ke dan keluar Bersama tiga tembok beton.
“Ambulans tidak tahu Ke mana harus berbelok. Sepertinya Hari Penghakiman, akhir zaman,” beber Azza yang dikutip Bersama laman France24.
“Itu adalah hari yang sangat berat. Kami berkata Ke diri sendiri, ‘sudahlah, kami Berencana mati’ Lantaran gelombang panas,” tambahnya.
Jemaah haji lainnya Bersama Pakistan, Arzu Farhaj, juga bercerita sempat berjuang mencari Pemberian Untuk seorang wanita yang tergeletak Ke pinggir jalan.
Ia mengatakan wanita itu tampaknya sendirian. Wanita itu tergeletak dan belum ada ambulans yang menolongnya.
“Dan orang-orang Lagi lewat. Aku tidak bisa meminta staf Perlindungan Untuk memanggilkan ambulans untuknya,” tutur Farhaj.
TV pemerintah Saudi mengatakan suhu Meresahkan Ke hari Senin hingga mencapai 51,8 derajat Celcius, Ke Masjidil Haram, Mekkah. Sebuah studi tahun 2024 yang dilakukan Journal of Travel and Medicine menemukan peningkatan suhu Internasional Mungkin Saja melebihi strategi Untuk mengatasi panas.
Sambil studi Ke 2019 Bersama Geophysical Research Letters Menunjukkan ketika suhu Meresahkan Ke Arab Saudi, gersang akibat Pemanasan Global, jamaah haji Berencana Berusaha Mengatasi bahaya ekstrem.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Cerita Jemaah Ibadah Haji Pada Panas Ekstrem, Banyak Orang Tergeletak Ke Pinggir Jalan