Wisata  

Diinvasi Ayam, Warlok Beri Hadiah Bagi yang Bisa Usir



Jakarta

Warga Di desa Norfolk Inggris tidak bisa Kehidupan Tenteram Lantaran terganggu kawanan ayam liar. Warlok sampai beri hadiah Bagi seorang yang ingin mengusirnya.

Warga desa Snettisham, Norfolk, Inggris, Merasakan permasalahan unik Di hewan liar. Jika biasanya permasalahan disebabkan Bersama hewan predator ataupun pengerat, masalah mereka justru disebabkan Bersama Di 100 ayam liar.

Melansir Metro, Selasa (28/5/2024), warga terkena teror Bersama kawanan unggas. Itu Lantaran ayam yang kerap berkokok Sebelum 4 pagi dan kerap kali masuk Ke kebun penduduk Sebagai mematuk bunga hingga sayuran.


Para warga merasa terganggu, tak terkecuali Bagi direktur perusahaan, Ben King (48), yang tinggal Di area tempat ayam bersarang. Justru ia mengaku mesti menggunakan penyumbat telinga Sebagai tidur Di malam hari.

“Mereka tidak terkendali sekarang, tidak hanya satu atau dua. Mereka sudah mulai masuk Ke kebun-kebun dan Anda juga Merasakan tikus,” keluhnya.

Ia Justru berniat Menyediakan hadiah kepada seseorang yang mampu memindahkan kawanan itu.

“Jika seseorang datang dan memindahkan mereka, saya Akansegera membelikan mereka bir besar,” kata dia.

Ya, ketegangan telah Menimbulkan Kekhawatiran Di penduduk setempat dan pendatang yang kerap berhenti Sebagai memberi makan ayam-ayam liar. Itu diduga dapat Memikat perhatian tikus-tikus yang besar dan sampah menumpuk.

Ayam liar itu diduga merupakan keturunan Bersama ayam peliharaan yang melarikan diri. Mereka diperkirakan telah tinggal Pada bertahun-tahun Di hutan Sebelumnya Mutakhir-Mutakhir ini memperluas Daerah mereka.

Akan Tetapi, tak semua warga yang setuju Sebagai memindahkan gerombolan ayam. Ada pula yang menganggap hewan itu sebagai salah satu identitas Lokasi Snettisham.

“Saya tidak punya masalah Bersama ayam-ayam itu,” ucap Graeme McQuade (43).

“Sebelumnya kami pindah Ke sini, kami tidak tahu kalau ayam bangun jam 4 pagi, tetapi hal itu Menyediakan karakter Di tempat ini,” sambungnya.

Warga lain yang tidak ingin disebutkan namanya juga berpendapat bahwa ayam-ayam itu telah tinggal lama dan seharusnya tidak Sebagai diusir.
“Orang-orang Di Rumah-Rumah Mutakhir mengeluh tentang mereka, tetapi mereka sudah lama tinggal Di sini dan ada banyak hal yang lebih penting yang terjadi Di dunia ini daripada beberapa ekor ayam.Mereka harus Merasakan kehidupan,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa dua ayam telah berada Di kebunnya Sebelum masih bayi dan tidak mengganggunya. Di sisi lain, permasalahan ini pun membuat pelancong Merasakan pelecehan Sesudah memberi makan ayam.

“Ada seorang wanita Bersama Heacham yang datang dan memberi mereka makan dan dia Merasakan pelecehan,” dia menambahkan.

Alhasil masalah itu diangkat Di hadapan Dewan Paroki Snettisham yang Menyoroti mengenai ketidakpastian mengenai kepemilikan tanah Di mana tempat ayam bersarang.

“Anggota dewan mencatat kekhawatiran penduduk setempat Di orang-orang yang membuang limbah Konsumsi Sebagai ayam-ayam tersebut,” tulis notulen Di pertemuan terakhir.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Diinvasi Ayam, Warlok Beri Hadiah Bagi yang Bisa Usir