Laleilmanino Memperkenalkan single bertitel Djakarta. Untuk lagu ini, Laleilmanino menggandeng beberapa Pencipta Lagu Untuk berkolaborasi seperti duo komposer Diskoria, rapper Cecil Yang, dan pegiat Alunan tradisional Yusuf Oeblet. Foto/Istimewa
Beragamnya genre Pencipta Lagu yang berkolaborasi adalah upaya eksperimen Laleilmanino memadukan berbagai warna Alunan sesuai Bersama corak manusia Jakarta yang berbeda-beda. Single “Djakarta” sendiri dirilis Di bawah bendera Floor Inc., salah satu sub-label Sony Music Entertainment Indonesia yang memang fokus Untuk rilisan Alunan EDM dan hip-hop.
Nino mengungkapkan, lirik Di lagu “Djakarta” banyak terinspirasi Bersama perjalanan personalnya bersama sang ayah dan Pengalaman Hidup tumbuh kembangnya Di Ibu Kota.
“Lagu ini banyak Membahas kisah ayah yang merantau Bersama Kebumen Di Jakarta. Sebagai perantau, ayah sering kangen kampung halaman dan pulang naik kereta,” ujar Nino.
Bersama kisah itulah, Untuk single teranyar ini, Laleilmanino banyak menceritakan perpisahan dan perjumpaan Di Stasiun Jatinegara.
Nino menambahkan, inspirasi cerita ayahnya sebagai perantau yang dituangkan Untuk lirik Akansegera membuat lagu ini tidak hanya bisa dinikmati Bersama orang yang lahir dan tumbuh Di Jakarta saja. “Djakarta” juga bisa dinikmati Bersama para perantau, Malahan warga Bersama Lokasi lain Sebab lagu ini memotret suasana Jakarta yang begitu kompleks.
Bukan Hanya Itu, Laleilmanino juga menyoroti Kesenangan warga Jakarta yang tak melulu diukur Melewati materi. Nino yang menggawangi departemen lirik mengatakan bahwa lirik-lirik seperti “senang bukan cuma harta” atau “hidup tak berdasi selalu bawa tawa” adalah pengamatan mereka Pada berinteraksi Bersama warga Bersama beragam kelas sosial.
Kehidupan Jakarta tidak hanya diterjemahkan secara naratif Bersama Laleilmanino. Di sini, mereka juga menarasikan Jakarta Bersama memberi sentuhan Alunan tradisional Betawi Bersama menggandeng Yusuf “Oeblet”, seorang pegiat Alunan tradisional yang juga guru Alunan Nino Di masa berseragam putih abu-abu. Oeblet menggunakan alat Alunan gesek tradisional Betawi bernama Tehyan Untuk mengisi beberapa Dibagian lagu.
“Lagu Djakarta ini juga ingin kami jadikan sebagai ruang dan gelanggang Untuk Alunan tradisional tampil menarasikan Jakarta. Maka, kami mengajak Pak Oeblet yang punya rekam jejak panjang Di dunia Alunan Kearifan Lokal Untuk berkolaborasi Di lagu ini,” ungkap Nino.
Tidak hanya Alunan tradisional, kehadiran rapper muda Cecil Yang pun memberi sentuhan urban yang kental Melewati warna hip-hopnya. Komitmen Di yang tradisional dan urban Di single ini menjadi gambaran corak kehidupan Jakarta yang mentereng Bersama kawasan urban, tapi juga dipenuhi kampung kota nan bersahaja. Cecil sendiri adalah rapper muda yang telah merilis beberapa lagu Sebelumnya dan Terbaru saja bergabung Bersama Sony Music Entertainment Indonesia.
Momen dirilisnya single “Djakarta” juga menjadi sejarah Sebab inilah pertama kali Jakarta merayakan ulang tahun Bersama status Terbaru sebagai Lokasi Khusus Jakarta (DKJ). Sesudah 60 tahun menyandang status Lokasi Khusus Kota Besar (DKI) Melewati Undang-undang nomor 10 tahun 1964, Di tahun ini Jakarta melepaskan status khususnya tersebut.
“Laleilmanino merilis lagu Djakarta Di tahun ini sebagai kado sekaligus arsip memori Jakarta yang Di puluhan tahun telah menjadi Lokasi Khusus Kota Besar. Jakarta adalah Rumah Untuk jutaan orang Di menjadi ibu kota. Single Djakarta adalah kado kami Untuk kota dan warga Jakarta,” pungkas Nino.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Gandeng Diskoria, Cecil Yang, dan Yusuf ‘Oeblet’, Laleilmanino Rilis Lagu Terbaru Kado Untuk Jakarta











