Jakarta –
Pejabat Tingginegara Kesejajaran Arab Saudi Fahad Al-Jalajel Ke Minggu melaporkan jumlah kematian Ke jemaah haji Ke tahun ini berjumlah 1.301 orang. Ia mengatakan kematian tersebut disebabkan Bersama para jemaah yang berjalan jauh Ke baah sinar matahari langsung tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai.
“Korban jiwa juga mencakup sejumlah orang lanjut usia dan mereka yang mengidap Penyakit kronis. Disekitar 83 persen korban jiwa adalah orang-orang yang tidak diizinkan menunaikan ibadah haji,” katanya, dikutip CNA.
Sebelumnya penghitungan kantor berita AFP Ke hari Jumat, yang mengumpulkan pernyataan resmi dan laporan Bersama diplomat yang terlibat Untuk respons tersebut, menyebutkan jumlah korban jiwa mencapai 1.126 orang, lebih Bersama separuhnya berasal Bersama Mesir.
Pejabat senior Saudi mengatakan pemerintah telah mengkonfirmasi 577 kematian Untuk dua hari tersibuk ibadah haji, yakni Ke hari Sabtu, ketika jamaah berkumpul Sebagai salat berjam-jam Ke bawah terik matahari Ke Gunung Arafat, dan Ke hari Minggu, ketika mereka berpartisipasi Untuk “rajam setan” ritual Ke Mina.
“Ini terjadi Ke Di Situasi cuaca buruk dan suhu yang sangat ekstrem,” kata pejabat tersebut sambil mengakui bahwa jumlah 577 jamaah haji hanya sebagian dan tidak mencakup seluruh jamaah haji, yang secara resmi berakhir Ke hari Rabu.
“Sayangnya, jumlah kematian mencapai 1.301, Bersama 83 persen Ke antaranya tidak sah Sebagai menunaikan ibadah haji dan berjalan jauh Ke bawah sinar matahari langsung, tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai,” lapor kantor berita resmi Saudi Press Agency.
Lebih Jelas, Ibadah Haji, yang waktunya ditentukan Bersama kalender lunar Islam, tahun ini jatuh Ke musim panas yang terik Ke Saudi.
Suhu mencapai 51,8 derajat Celcius Ke Masjidil Haram Ke Mekah Ke hari Senin, menurut Pusat Meteorologi Nasional.
Jamaah haji yang tidak terdaftar tidak Memiliki akses Di fasilitas yang dimaksudkan Sebagai membuat ibadah haji lebih nyaman, termasuk tenda ber-AC.
Peziarah Mesir yang tidak terdaftar mengatakan kepada AFP minggu ini bahwa Untuk beberapa Peristiwa Pidana mereka kesulitan mengakses Fasilitas Medis atau memanggil ambulans Sebagai orang yang mereka cintai, beberapa Ke antaranya akhirnya meninggal.
Para jamaah juga mengatakan mereka tidak dapat mengakses Kendaraan Angkutan Umum resmi haji, satu-satunya transportasi Ke Disekitar tempat suci, tanpa membayar biaya yang tidak tercatat Untuk Bacaan.
Dipaksa berjalan beberapa kilometer Ke bawah terik matahari, beberapa orang melaporkan melihat mayat-mayat tak bergerak Ke pinggir jalan dan jamaah haji pingsan Sebab kelelahan.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Lebih 1.300 Jemaah Haji Meninggal Dunia Ke Di Suhu Panas Ekstrem