Pemasangan stent atau ring merupakan salah satu jenis prosedur jantung yang Mungkin Saja paling umum Hingga telinga Kelompok. Prosedur ini dilakukan Sebagai membuka pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit, dan biasanya Di arteri jantung.
Spesialis jantung dan pembuluh darah Bersama Brawijaya Hospital Dr dr M Yamin, SpJP (K), SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS mengungkapkan ada beberapa jenis Situasi jantung yang membuat seseorang bisa melakukan pemasangan stent.
Pertama, adalah orang yang Merasakan serangan jantung akut. dr Yamin menuturkan serangan jantung akut yang memicu penyumbatan mendadak perlu dilakukan pemasangan stent.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hingga Di Itu, yang kedua yang terencana elektif. Orang-orang Bersama nyeri dada, sakit dada, sakit Kegiatan, atau susah napas Bersama faktor risiko, kita cek (dulu) nih, pemeriksaan treadmill misalnya,” ujar dr Yamin ketika berbincang Bersama detikcom, Kamis (23/10/2025).
Pasien yang datang Hingga Puskesmas biasanya Berencana Lewat proses pemeriksaan jantung terlebih dahulu. Beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan meliputi dobutamin Tekanan echo atat CT Scan.
Jika ditemukan sumbatan yang melebihi 70 persen, pemeriksaan lanjutan Lewat angiografi atau kateterisasi Berencana dilakukan Sebagai memastikan pasien memerlukan pemasangan stent atau tidak.
“Kalau memang confirm Hingga atas 70 persen, dan kita yakin sumbatan itu menyebabkan keluhan-keluhan pasien tadi, ya itu harus dilakukan,” katanya.
Proses Terapi pasien pasca pemasangan stent tergantung Bersama Situasi pasien. Apabila tidak Memperoleh komplikasi, maka Terapi Malahan bisa dilakukan Untuk waktu 2 hari.
“Biasanya sih prosedurnya bisa one day care, bisa juga paling lama menginap satu malam. Kalau tanpa komplikasi, sukses, Untuk dua hari bahasanya sudah bisa beraktifitas seperti biasa,” tandas dr Yamin.
Halaman 2 Bersama 2
(avk/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Apakah Semua Pasien Sakit Jantung Harus Pasang Ring? Begini Penjelasan Praktisi Medis