Wasis Wibowo. FOTO/DOKUMEN PRIBADI
Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jakarta
Asisten Redaktur SINDOnews
NIC NEWMAN, Senior Research Associate Di Reuters Institute for the Study of Journalism, Untuk laporan Eksperimen tahunan berjudul Journalism, Media, and Technology Trends and Predictions 2024 menyebutkan bahwa kekuatan disruptif Didalam kecerdasan buatan (Kecerdasan Buatan/AI) Berencana menyapu ruang informasi.
Implikasinya Di keandalan informasi dan Ketahanan Di media arus utama kemungkinan Berencana sangat besar. Diperkirakan sebagian besar konten Duniamaya Berencana diproduksi secara sintetis Di tahun 2026.
Newman mengingatkan agar “Jurnalis dan organisasi berita (media) perlu memikirkan kembali peran dan tujuan Untuk keadaan yang mendesak ini.” Newman Untuk penelitiannya ini melibatkan Disekitar 300 pemimpin media digital lebih Didalam 50 Negeri dan Daerah.
Bukan hanya konten yang Berencana Merasakan peningkatan pesat, distribusi juga Berencana Merasakan pergolakan besar. Mengingat Search Generative Experiences (SGE) Berencana mulai diluncurkan tahun ini, bersama Didalam sejumlah chatbot berbasis AI, menawarkan cara yang lebih cepat dan intuitif Sebagai mengakses informasi.
SGE Berencana menyederhanakan hasil pencarian yang dihasilkan Didalam generative AI. Fitur Memberi jawaban langsung atas pertanyaan dan tidak sekadar menyediakan daftar tautan Ke situs web.
Situasi ini diikuti penurunan tajam lalu lintas rujukan Didalam Facebook dan X (Sebelumnya Itu Twitter). Penyedia analitik Chartbeat Menunjukkan, lalu lintas Ke situs berita Didalam Facebook turun 48% Di tahun 2023, lalu lintas Didalam X (Twitter) menurun sebesar 27%, dan Instagram sebesar 10%.
Perubahan ini kemungkinan besar, seiring berjalannya waktu, Berencana Lebihterus Memangkas arus pembaca Ke situs berita dan Memberi tekanan besar Di pendapatan keuntungan. Berbagai perubahan yang mengejutkan ini Berpotensi Sebagai Memperkenalkan ancaman Supaya perlu respons yang cepat, Sebelumnya menimbulkan krisis Untuk organisasi berita atau perusahaan media.
Respons Di Krisis
Untuk sebuah studi klasik, Charles F Hermann (1963) mengidentifikasi tiga karakteristik krisis yang membedakan Didalam kejadian tidak menyenangkan lainnya, yaitu kejutan, ancaman, dan waktu respons yang singkat.
Hermann, yang dikenal sebagai seorang pakar bidang Hubungan Antar Negara, manajemen krisis, dan pembuatan keputusan, menjelaskan bahwa suatu peristiwa yang meresahkan Berencana menjadi krisis jika menimbulkan kejutan, tingkat ancaman yang serius, dan waktu respons yang singkat.
Semua krisis menciptakan keadaan yang mengancam dan melampaui permasalahan yang biasa dihadapi organisasi. Ancaman krisis ini, misalnya, dapat mempengaruhi Perlindungan Perbankan organisasi, pelanggannya, penduduk yang tinggal Di Didekat fasilitas produksi, dan lain-lain.
Arjun Appadurai, pakar Perdagangan Bebas dan antropologi Adat Istiadat Dunia terkemuka, Untuk bukunya “Dimensions of Cultural Globalization,” Di awal tahun 1990-an mengidentifikasi 5 dimensi arus Dunia yang berbeda yang menjadi komponen krisis Untuk organisasi, termasuk media massa.
Kelima dimensi ini adalah Ethnoscapes, Technscapes, Finascapes, Mediascapes, dan Ideascapes. Untuk konteks Gaya Ilmu Pengetahuan dan jurnalisme, organisasi berita atau perusahaan media perlu mewaspadai potensi krisis Didalam dimensi Technscapes dan Mediascapes.
Technoscapes fokus Di aliran dan penyebaran Ilmu Pengetahuan, termasuk Ilmu Pengetahuan fisik (mesin, Alat) dan Ilmu Pengetahuan informasi (Alat lunak, Duniamaya). Keadaan ini berdampak Di Pembaharuan Ilmu Pengetahuan yang pesat Supaya Meningkatkan laju perubahan Untuk lanskap Ilmu Pengetahuan. Contoh paling nyata Pada ini adalah kehadiran kecerdasan buatan atau Kecerdasan Buatan (AI).
Mediascapes, mengacu Di aliran dan sirkulasi informasi dan produk Adat Istiadat Dunia Lewat berbagai saluran media. Tentu termasuk media digital, seperti Duniamaya, media sosial, dan layanan Penyiaran Langsung.
Dimensi mediascapes fokus bagaimana informasi dan konten Adat Istiadat Dunia melintasi batas dan menjangkau khalayak luas. Mediascapes bukanlah aliran satu arah. Media lokal juga dapat memproduksi dan mengedarkan konten yang menjangkau khalayak Dunia.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Gaya Ilmu Pengetahuan dan Jurnalisme, Ancaman atau Potensi?